Senin, 03 Desember 2012

Amin Allahumma Amin

Ibu yg selalu akrab dengan siapa saja, termasuk dengan teman saya
Alunan lagu Yatim Piatu yang didendangkan Rhoma Irama membuat hati saya mengharu biru ketika menyadari bahwa saat ini sayapun sudah menjadi seorang yatim piatu. Keyatim piatuan saya tentunya tidak seperti yang dimaksudkan oleh bang Haji mengingat saya sudah berumur dan memiliki usaha yang dapat menopang kehidupan keluarga, namun paling tidak lagu ini bisa lebih membuat saya semakin perduli dengan anak yatim piatu dan khususnya bisa mengingatkan saya kepada kedua orang tua yang telah berjasa besar dan tiada lelahnya untuk memelihara dan mendidik saya sampai dengan saat-saat terakhirnya.    

Ibu lahir tanggal 11-4-1931 dan wafat pada tanggal 22-11-2012. Setelah Ibu tiada  saya baru benar-benar menyadari bahwa semasa hidupnya Ibu telah meninggalkan sejuta pesan, kenangan serta pembelajaran yang sangat berharga dan tidak akan pernah tergantikan. Saya yang masih berhutang janji pada Ibu meninggalkan sesal yang tertanam jauh dilubuk hati yang terdalam tanpa tahu bagaimana caranya untuk membalas semua kebaikan Ibu. Dalam perenungan saya mencoba untuk mengkaji seluruh pesan tersirat yang ditinggalkan oleh Ibu termasuk mencoba memahami makna dari  tanggal kelahiran dan wafatnya yang ternyata merupakan tanggal yang dipilih oleh Allah SWT untuk seorang Ibu yang berhati mulia.  

Berikut adalah keunikan dari perhitungan tanggal kelahiran dan wafatnya Ibu:
  • Tanggal kelahiran Ibu bilamana dijumlahkan (1+1+4+1+9+3+1) diperoleh jumlah 20 dan bilamana diuraikan kembali menjadi 2+0=2.
  • Tanggal wafatnya Ibu bilamana dijumlahkan (2+2+1+1+2+0+1+2) diperoleh jumlah 11 dan bilamana diuraikan kembali menjadi 1+1=2.
  • Tanggal wafat Ibu bilamana dikurangkan dengan tanggal kelahiran Ibu (22-11) ditemukan angka 11 dan bilamana dijumlahkan (1+1) diperoleh angka “2”. 
  • Tanggal, bulan dan tahun wafatnya Ibu bilamana dijumlahkan (22+11+2012) diperoleh angka 2045 dan bilamana diuraikan menjadi 2+0+4+5= 11 --> 1+1=2
  • Tanggal, bulan dan tahun lahirnya Ibu bilamana dijumlahkan (11+4+1931) diperoleh angka 1946 dan bilamana diuraikan menjadi 1+9+4+6=20 --> 2+0=2.
  • “2” adalah angka yang sangat akrab dengan kehidupan Ibu; tanggal kelahiran Bapak, 2 orang anaknya yang telah terlebih dahulu berpulang ke Rahmatullah; dan bisa juga berarti anak ke 2 yang senantiasa didoakannya.
  • Bulan wafat Ibu bilamana dikurangkan dengan bulan kelahiran Ibu (11-4) diperoleh angka 7 atau sesuai dengan jumlah anaknya yang masih hidup.
  • Tahun wafat Ibu bilamana dikurangkan dengan tahun kelahiran Ibu (2012-1931) diperoleh angka 81 dan bilamana diuraikan kembali menjadi 8+1=9.
  • Tanggal, bulan dan tahun wafatnya Ibu bilamana dijumlahkan (22+11+2012) diperoleh angka 2045 sedangkan Tanggal, bulan dan tahun lahirnya Ibu bilamana dijumlahkan (11+4+1931) diperoleh angka 1946. Selisih dari kedua angka ini adalah 99 atau sama dengan Asmaul Husna. Bilamana angka ini diuraikan kembali menjadi 9+9=18 --> 1+8=9.
  • “9” adalah angka kramat bagi Ibu karena jumlah anak Ibu adalah 9.
  • Tahun wafat ibu berjumlah 5(2+0+1+2) sedangkan tahun kelahiran Ibu juga berjumlah 5(1+9+3+1=14 --> 1+4). Selisih kedua angka ini adalah “0” sebagai cerminan bahwa ibu kini telah tiada. Bilamana dijumlahkan diperoleh angka 10 dan bilamana diuraikan menjadi 1+0=1 sebagai perlambang bahwa Ibu kini telah bersatu dengan Bapak dan juga merupakan cerminan dari sifat dasar Ibu yang selalu tampil sebagai pemimpin dan pemersatu dalam  berbagai hal. 
Semoga keunikan dari perhitungan tanggal ini bisa menentramkan dan meyakinkan kami semua bahwa Ibu kini telah berbahagia disisi Allah SWT. Walau rindu itu masih terus ada dan tiada mungkin untuk dirasakan kehangatannya kembali, namun kini saya ikhlas menerimanya.... Amin Allahumma Amin…..

2 komentar: