Galatama Bawal Camar Juli 2016

Mancing barang teman-teman probait anatara lain Akang Sunda, Effendi, Maulana, dan Amir. Sayang sekali empang ini sudah beralih fungsi menjadi empang Ikan Mas.

Galatama Lele Nadia Juli 2012

Bersama Rossy Sirai dan Kadal, sayang empang lelenya sudah ditutup dan dialih fungsikan sebagai empang gaplekan Ikan Mas.

KP Ainul Yakin 8 Maret 2020

Mewariskan joran kesayangan yg sudah sering menghantarkan sebagai juara di Galatama Ikan Mas ke Fransisco Siswantoti.

Tropodo Sidoarjo April 2011

Mancing mujaer barsama adik Paramitha Boedihardjo dan suaminya Pambudi Sardjono.

Mega Sentul September 2019

Acara Mancing bareng bersama Probait Lovers.

Selasa, 06 November 2012

Tips dalam memilih dan merawat senar untuk Galatama Lele

Salah satu bagian dari alat pancing yang sangat vital adalah senar pancing. Agar tidak kecewa karena senar sering putus maka hal pertama yang perlu diketahui dalam memilih senar adalah kualitas dari bahan senar tersebut. Semakin bagus kualitas senar yang kita pakai, sudah pasti semakin mahal harganya, namun pastinya Anda tidak akan kecewa dengan kemampuannya. Kekuatan senar umumnya tidak hanya dihitung berdasarkan kemampuannya menahan beban saja melainkan juga diukur dari berbagai macam variabel seperti  kekuatan ikat senar (knot strength), perpanjangan senar pada saat ditarik (elongation), daya lentur (flexibility) dan ketahanan gesek (abrasion resistance).

Banyak pemancing yang baru terjun ke Galatama Lele dan masih terbiasa dengan kepercayaan yang telah lama dibangun disaat mancing ikan mas menjadi hilang kesempatannya untuk meraih juara dikarenakan salah menetapkan ukuran senar dan berakibat senarnya sering putus. Kekuatan ikan lele sebenarnya jauh melampaui kekuatan ikan mas, mungkin perbandingannya bisa dirumuskan bahwa kekuatan ikan lele yang berbobot 2kg adalah setara dengan ikan mas yang berbobot 5kg. Satu hal lagi yang harus Anda waspadai adalah kekuatan ikan lele yang sedang mengamuk bisa 5x s/d 10x lipat dari bobotnya sendiri.

Bilamana Anda terbiasa main di empang yang jarang ikan besarnya, mungkin penggunaan senar berdiameter kecil belum terasa pengaruhnya, sehingga tak heran sering ditemukan seorang pemancing memberikan saran untuk menggunakan senar dengan diameter kecil dan dengan kekuatan dibawah standard pula.  Pengaturan drag memang ikut berperan penting terhadap kemampuan dari senar, namun demikian yang Anda harus ingat bahwa dalam Galatama Lele Anda tidak mancing sendirian dan ini bukan sekedar penyaluran hobi semata melainkan sebuah lomba yang membuat Anda harus bisa dengan cepat menarik ikan kepinggir agar tidak mengganggu kompetitor yang berada disisi kiri dan kanan Anda. Terlalu lama memainkan ikan pastinya akan mengganggu tetangga kiri kanan dan bisa berakibat Anda akan menjadi orang yang paling tidak disukai di empang. 

Berdasarkan pengalaman dilapangan maka bagi rekan-rekan yang baru terjun ke dunia Galatama Lele maka tips sebagai berikut mungkin bisa digunakan:
  1. Pilihlah senar yang dilengkapi dengan label IGFA (International Game Fishing Association) Class.
  2. Jangan terlalu mengandalkan drag, pilihlah senar dengan diameter yang besar antara 0.30 s/d 0.35 yang diimbangi dengan kekuatan diatas 15kg. 
  3. Jangan hanya mengandalkan kekuatan senar, sering-seringlah untuk mengontrol Line Guide (bagian untuk mengontrol keluarnya kenur dari reel) dan Line Roller(tempat jalannya benang pada reel). Bilamana ditemukan bagian yang tajam segera diganti, karena tanpa kita sadari justru bagian inilah yang sering memutuskan senar. 
  4. Segera potong senar bilamana terjadi gesekan yang kuat dengan tiang blower(terutama yang menggunakan bambu) atau tali pembatas antar lapak (note: kebanyakan empang Galatama Lele tidak memakai tali pembatas tapi ada pula yang mengaplikasikannya)
  5. Gesekan dari alat serok ikan/seser juga akan membuat senar menjadi cepat rusak, jadi sering-seringlah mengontrol bagian ujung senar dan bilamana dipandang perlu melakukan pemotongan antara 1 s/d 2 meter dari ujung senar secara berkala.

Semoga tips yang sangat sederhana ini bisa bermanfaat. 


Jika mau MERUBAH masa depan Anda sambil terus menyalurkan HOBBY MANCING silahkan KLIK DISINI atau pada gambar berikut...!!!



Senin, 05 November 2012

Fay Ehsan - Indonesia Mencari Bakat musim ke 2

photo: http://fayehsan.blogspot.com/
Photo:http://fayehsan.blogspot.com/
Indonesia Mencari Bakat(IMB) adalah ajang pencarian bakat anak-anak bangsa yang dikemas oleh Trans TV dalam sebuah program bergenre talent show. Di IMB pertama ada beberapa bakat yang saya nilai cukup menonjol seperti JP Millenix dan Putri Ayu, namun sayangnya mereka berdua gagal untuk menjadi juara. Putri Ayu masih beruntung bisa mencapai babak Grand Final, jika saja yang masuk Grand Final adalah peserta lainnya yang memiliki bakat biasa-biasa saja tentunya tidak ada lagi yang bisa dibanggakan atas hasil dari tayangan pencarian bakat ini.

Sebagaimana kita ketahui bersama dalam IMB 1 yang menang dalam babak Grand Final adalah Klantink sebuah group pengamen yang berasal dari kota Surabaya. Tanpa bermaksud mendiskreditkan Klantink tentunya kita semua bisa menilai bahwa kemampuan bermusik yang dimiliki oleh Klantink adalah biasa-biasa saja baik dinilai dari sisi olah vokal maupun penguasaan instrumen musik. Kemenangan Klantink tidak lebih karena sisi kehidupan mereka diangkat oleh Trans TV dan mendapatkan simpati dan empati dari pemirsa. Menurut saya Klantink berhasil memenangkan pertarungan di Grand Final dikarenakan simpati dan empati masyarakat bukan apresiasi atas bakat yang mereka miliki.

IMB 2 sekarang tengah berlangsung dan mulai bermunculan para peserta yang berbakat dibidangnya masing-masing. Dari sekian banyak peserta tentunya harus dipilih siapa yang paling berbakat. Salah seorang peserta yang menurut saya paling berbakat adalah seorang musisi asal Solo yang bernama Fay Ehsan yang begitu piawainya memainkan gitar akustiknya. Banyak musisi berbakat di Indonesia tapi kemampuan musikalitas yang dimiliki oleh Fay sangat unik dan hanya sedikit musisi dunia yang berhasil menguasainya, apalagi di Indonesia mungkin tidak lebih dari 10 orang.

Tentunya sangat disayangkan kalau seorang Fay harus tersungkur di babak-babak awal hanya dikarenakan kalah dalam perolehan SMS. Jika terus terjadi demikian maka IMB  yang tadinya dirancang dan diciptakan untuk mencari bakat-bakat unik akan menjadi rancu dengan nama programnya. Beruntung kemarin Fay diputuskan oleh Dewan Juri masuk semifinal, jika tidak mungkin Trans TV akan kehilangan kesempatan untuk menggiring seorang musisi berbakat sampai pada puncak kesuksesannya.

Saya hanya bisa berharap semoga perancang program IMB bisa merubah peraturannya dengan menetapkan bahwa peserta yang berhasil masuk ke Grand Final adalah 1 peserta dari jumlah SMS terbanyak dan 1 peserta lainnya yang benar-benar memiliki bakat yang diputuskan oleh Dewan Juri secara obyektif. Dengan adanya perubahan peraturan ini maka IMB tetap pada tracknya sebagai talent program dan sekaligus sebagai sebuah program reality show yang pemenangnya dipilih langsung oleh masyarakat. 


Bagi Anda yang belum pernah melihat kepiawaian Fay Ehsan memainkan dawai gitarnya  silahkan lihat disini atau langsung cari di Youtube Youtube. 

Enjoy the Show....!!!!
 


Sabtu, 03 November 2012

Jokowi tidak layak menjadi Gubernur DKI Jakarta

Awalnya saya tidak pernah mengenal sosok Joko widodo, hingga munculnya pemberitaan yang santer mengenai mobil ESEMKA di berbagai media massa. Sayapun pada akhirnya mulai googling ke sana kemari untuk melihat berbagai kiprahnya sebagai Walikota Solo. Perlahan tapi pasti mulai timbul rasa simpati dan empati saya terhadap beliau, apalagi dukungan beliau terhadap wong cilik mengingatkan saya terhadap sosok Soekarno yang sangat saya kagumi.

Selang beberapa waktu kemudian Jokowi menggemparkan Indonesia kembali dengan keikut sertaannya dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Banyak pihak yang meragukan bahwa beliau akan berhasil memenangkan PILKADA ini tapi sebagaimana kita ketahui bersama Jokowi kini telah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Kiprah beliau sebagai Gubernur DKI Jakarta juga tidak jauh beda saat menjabat Walikota Solo, kegemarannya blusukan dari kampung ke kampung untuk melihat secara langsung permasalahan dilapangan tetap dilakoni, walaupun telah mendapat warning dari sana sini. Jokowi tidak perduli dengan semuanya karena tekadnya hanya satu yaitu membuat rakyat tidak menderita. Keberhasilan Jokowi menjadi Gubernur memang masih jauh dari harapan semua orang, pun terlalu dini pula untuk menilai kinerja dari seorang Jokowi, mengingat beliau belum genap 1 bulan memimpin Jakarta, namun demikian paling tidak Jokowi telah berhasil menyita perhatian publik dengan berbagai macam terobosan yang telah dilakukan.

Jokowi merupakan cerminan dari pemimpin negeri yang sudah sangat lama dirindukan oleh bangsa ini. Saya hanya bisa berdoa semoga Jokowi bisa melakukan percepatan dalam melakukan penyelesaian terhadap seluruh permasalahan di Jakarta, mengingat langkah beliau tentunya akan banyak menghadapi berbagai macam rintangan yang diciptakan oleh pihak-pihak yang merasa tidak nyaman dengan kehadirannya. Seandainya saja semua bisa dilalui dengan baik maka saya akan mendukungnya untuk menjadi Presiden Indonesia, karena hanya posisi itulah yang menurut saya paling tepat untuk seorang Jokowi….!!!!

 
 

Jumat, 02 November 2012

Kenang-kenangan SUPRA-X 125

Sepeda motor yang telah membuat kaki saya patah-patah kini telah menghilang dibawa pencuri entah kemana. Kejadian ini saya ketahui sekitar jam 05:30 pagi pada tanggal 2 Nopember 2012. Karena kondisi saya yang masih belum bisa jalan dengan sempurna maka saya meminta isteri saya pada kesempatan pertama melapor ke pak RT dengan tujuan untuk memberikan informasi bahwa daerah yang dipimpinnya sudah tidak aman lagi.

Selang berapa lama pak RT datang ke rumah dan mulai memberikan pengarahan yang menurut saya sangat menggelikan.  Bagaimana tidak, diantara sekian banyak yang diucapkan oleh beliau ada pernyataan yang membuat saya terheran-heran “Kampung kita ini memang tidak aman dan beberapa bulan terakhir ini sudah sering terjadi pencurian sepeda motor” dan masih lanjut beliau “Sebaiknya bapak tidak perlu lapor ke polisi, percuma saja karena tidak akan ada tindak lanjutnya”.

What a surprise…!!!!
Dalam hati sayapun berkata “buat apa saya lapor pak RT kalau tanggapannya seperti ini….!!!”. Saya tidak banyak komentar dan hanya mendengarkan ceramah beliau mengenai teori kemungkinan terjadinya pencurian, intinya saya diminta oleh beliau untuk meningkatkan keamanan di rumah sendiri dengan menambahkan kawat berduri pada tembok rumah, mengingat beliau pernah memergoki sesorang melompati rumah saya…!!!(cukup aneh juga, kenapa orangnya tidak ditangkap dan saya sendiri juga tidak pernah diberi peringatan…!!!). Singkat cerita saya menjelaskan kepada beliau bahwa tujuan saya melapor ke polisi adalah dengan maksud agar pihak Kepolisian bisa melakukan pemetaan mengenai tingkat kejahatan di wilayahnya, dan siapa tahu sepeda motor saya bisa ditemukan dikemudian hari. Diujung pembicaraan saya juga memberikan masukan kepada beliau bahwa bilamana sudah sering terjadi tindak kejahatan seharusnya diadakan musyawarah dengan warga mengenai tata cara untuk meningkatkan keamanan lingkungan.

Dari kejadian yang saya alami pada akhirnya dapat saya simpulkan bahwa:
  1. Kepercayaan masyarakat terhadap kinerja kepolisian yang fungsinya untuk melayani dan melindungi masyarakat nyaris sudah hampir tidak ada.
  2. Abdi masyarakat ditingkat paling bawah seperti RT, RW dan Kelurahan hanya berfungsi mengadministrasikan data penduduk dan memasrahkan masalah kemanan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian.
Cukup ironis memang, kalau pihak Kepolisian disalahkan pastinya akan berkelit dengan menyatakan bahwa Polisi kekurangan personil, sedangkan disisi lain pihak RT, RW maupun Kelurahan tentunya juga tidak mau dipersalahkan karena merasa bukan menjadi tanggung jawab mereka.

Negeri ini memang benar-benar ajaib…!!!
Kejahatan memang susah untuk diberantas sampai ke akar-akarnya, namun demikian paling tidak intensitas kejahatan bisa ditekan sampai pada tingkat yang masih bisa dimaklumi (*jadi rindu petrus di era Presiden Soeharto). Banyak cara untuk memecahkan permasahan ini tapi persoalannya para petinggi mana di negeri ini yang mau perduli terhadap kepentingan masyarakat, sebagai contoh mudah kalau Polisi memang benar-benar kekurangan personil dan budget untuk penambahan personil memang tidak ada mungkin bisa disiasati dengan meminta bantuan Kelurahan/RW/RT untuk mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan, atau bilamana dipandang perlu minta bantuan pada TNI, toh kalau tidak ada perang atau latihan perang begitu banyak personil TNI yang hanya duduk termangu di kantor.

Semoga kedepannya negeri ini bisa memiliki pemimpin yang benar-benar memperhatikan kepentingan masyarakat dan tidak melulu diisi oleh para pejabat yang hanya memikirkan kepentingan diri sendiri dan kelompoknya.

Salam PEGAL LINU….!!!!