Galatama Bawal Camar Juli 2016

Mancing barang teman-teman probait anatara lain Akang Sunda, Effendi, Maulana, dan Amir. Sayang sekali empang ini sudah beralih fungsi menjadi empang Ikan Mas.

Galatama Lele Nadia Juli 2012

Bersama Rossy Sirai dan Kadal, sayang empang lelenya sudah ditutup dan dialih fungsikan sebagai empang gaplekan Ikan Mas.

KP Ainul Yakin 8 Maret 2020

Mewariskan joran kesayangan yg sudah sering menghantarkan sebagai juara di Galatama Ikan Mas ke Fransisco Siswantoti.

Tropodo Sidoarjo April 2011

Mancing mujaer barsama adik Paramitha Boedihardjo dan suaminya Pambudi Sardjono.

Mega Sentul September 2019

Acara Mancing bareng bersama Probait Lovers.

Rabu, 24 Juni 2015

Kejahatan dalam bentuk Komunitas Trader Valas

Akhir-akhir ini tumbuh subur tindak penipuan yang berkedok sebagai Komunitas Trader Valas. Modus yang dilakukan adalah para membernya diwajibkan untuk menyetorkan sejumlah dana yang telah ditetapkan dan untuk selanjutnya dijanjikan kompensasi keuntungan besar yang diperoleh dari hasil trading valas/forex trading. Dari beberapa komunitas bahkan ada yang berani memberikan keuntungan hingga 200% per bulan ditambah dengan jaminan anti zonk atau dana pasti kembali. Sebagai contoh bilamana Anda menginvestasikan  dana sebesar Rp. 1.000.000,- maka dalam 1 bulan kedepan Anda akan menerima dana pengembalian sebesar Rp. 3.000.000,- dengan rincian Rp. 1.000.000,- merupakan dana investasi dan Rp. 2.000.000,- adalah keuntungan investasi. 

Untuk menjaring korban para pelaku tindak kejahatan ini umumnya melakukan kegiatan mereka melalui jaringan sosial media dan dilaksanakan secara berkelompok; ada yang berperan sebagai “owner”, “leader”, “agen” dan berbagai istilah lainnya yang dikembangkan oleh masing-masing kelompok. Tahap awal setelah berhasil menjaring korban maka pelaku akan melaksanakan janjinya tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah dijanjikan. Hal ini dilakukan untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat sehingga diharapkan bisa menjaring dana yang lebih besar lagi.

Para member yang telah memperoleh bukti tentunya tertarik untuk menginvestasikan dananya kembali dan bahkan karena ada iming-iming bonus sponsor dari hasil investasi rekrutmen yang prosentasenya hingga 15% maka pada akhirnya merekapun mulai berlomba-lomba untuk mencari orang lain untuk dijadikan member dikomunitas dimaksud. Pada titik pencapaian dana yang sudah direncanakan maka pelaku akan mulai menunda pembayaran dan pada akhirnya akan mengumumkan bahwa mereka tidak bisa membayar baik keuntungan yang dijanjikan maupun mengembalikan dana investor dikarenakan “owner” merugi dalam transaksi valas yang dilakukan. Trik yang lebih halus lagi biasanya dilakukan dengan menawarkan berbagai macam Opsi sebagai contoh “1. Bagi yang dananya mau dikembalikan bulan yang sama akan diberikan 15% dari nilai investasi dan sisanya hangus, 2. Bagi yang dananya mau dikembalikan 3 bulan kemudian akan diberi 40% dari nilai investasi dan sisanya hangus, 3. Bagi yang dananya mau dikembalikan 8 bulan kemudian akan diberi pengembalian 100% dari nilai investasi”. Secara psikologis mayoritas member merasa bahwa “owner” adalah orang yang bertanggung jawab dan umumnya agar dananya segera kembali walau hanya sebagian maka para korban akan memilih opsi 1 atau 2. Disinilah kelihaian mereka dalam menjalankan tindak penipuan yang dilakukan. 

Banyak orang yang sudah menjadi korban tapi pelakunya selalu berhasil lolos dari jeratan hukum dikarenakan para korban telah ditanamkan kepercayaan melalui antek-antek sang “owner” bahwa sang “owner” adalah pribadi yang bertanggung jawab dengan bukti sudah merugi masih mau mengembalikan sebagian dari dana mereka. Kepercayaan inilah yang pada akhirnya membawa mereka tidak melaporkan tindak penipuan ini kepada pihak yang berwajib dan tanpa sadar telah diperdayai. 

Bebas dari jerat hukum selanjutnya sang “owner” beserta kroninya kembali membangun bisnis tradernya yang baru untuk menjaring korban-korban berikutnya. Dari pengamatan saya ternyata para korban berikutnya bukan saja orang baru melainkan banyak diantaranya adalah korban lama dari sang “owner”. Mereka kembali terperdaya karena dalih untuk menutupi kekalahan dibisnis yang terdahulu. Kembali terjaringnya mereka menjadi korban tidak lepas dari peran para leader mereka yang sesungguhnya adalah kaki tangan dari sang “owner”. Memang ada sebagian kecil yang telah belajar dari pengalaman sebelumnya sehingga ketika sudah mendapatkan pengembalian dana beserta keuntungannya langsung berhenti, tapi bagian terbesar dari mereka masih tetap terpancing untuk menempatkan dananya kembali dan pada akhirnya menjadi korban penipuan kembali.

Entah sampai kapan modus penipuan seperti ini akan bertahan, jelasnya aksi ini bisa berjalan mulus dikarenakan beberapa hal sebagai berikut:
  • Banyak masyakat yang enggan bekerja keras tapi ingin mendapatkan harta dalam sekejap mata sehingga mereka tidak teliti bahwa alamat usahanya tidak jelas dan sang “owner” ternyata menggunakan akun Facebook palsu.
  • Banyak masyarakat yang pemikirannya masih lugu sehingga mudah diperdaya dengan berita menyedihkan atas kerugian yang diderita oleh sang “owner” sehingga bukannya menuntut malah sebaliknya berempati pada sang “owner” yang jelas-jelas sudah menipu mereka.
  • Banyak masyarakat yang masih buta hukum sehingga pasrah dengan keadaan dan menganggap kerugian yang diderita harus diikhlaskan dan dianggap sebagai cobaan hidup, padahal kalau mereka mau melaporkan tindak penipuan ini bukan tidak mungkin para pelaku kejahatan bisa ditangkap dan bisa jadi dengan cara ini pula seluruh atau sebagian dana mereka bisa terselamatkan. Ingat, Polisi punya keahlian khusus untuk membongkar kasus ini...!!!
  • Kurangnya pengawasan dari pihak yang berwajib terhadap tindak kejahatan yang memanfaatkan jaringan sosial media. 
Kejahatan akan semakin merajalela bilamana pelakunya tidak dikenakan sanksi hukuman yang sepadan.
Semoga tulisan ini bermanfaat sehingga kedepannya tidak ada lagi korban berikutnya dari sang “owner”


Selasa, 16 Juni 2015

Bisnis Onlineku Sayang Bisnis Onlineku Malang

Sebagaimana kita ketahui bersama dalam beberapa tahun terakhir ini Bisnis Online tumbuh dengan suburnya di bumi pertiwi Indonesia. Ada yang dikemas dalam bentuk penjualan barang ada pula yang berbentuk komunitas yang saling memberikan bantuan dan yang terakhir dan tengah trend adalah Bisnis Online berbentuk komunitas trader.  

Dalam kesempatan ini saya tidak bermaksud untuk mendiskreditkan seluruh Bisnis Online yang ada dan hanya mencoba untuk mengkaji Bisnis Online yang dibalut Forex Trading dengan batasan yang menawarkan keuntungan perbulan sampai 30% lebih dengan mengabaikan biaya operasional mereka.

Pastinya dalam rangka memikat orang untuk bergabung seluruh program Bisnis Online yang ditawarkan sangatlah menarik dan bahkan ada yang berani memberikan keuntungan fantastis hingga 100%  per 10 hari kerja dari nilai investasi yang ditanam. Sebuah tawaran yang sangat menggiurkan apalagi bila dilampiri dengan captured picture dari hasil transaksi forex yang dilakukan oleh trader mereka. Petanyaannya mungkinkah Forex Trading bisa menghasilkan keuntungan hingga 100% atau bahkan 300%? Jawabannya pasti bisa untuk periode transaksi forex dalam kurun waktu tertentu tapi sangat sulit untuk diraih dan dipertahankan dalam periode akuntansi yang terkait dengan hitungan bulan dan tahun...!!!!  

Untuk membuka wacana marilah kita berandai-andai sejenak. Seandainya saja Anda adalah seorang trader handal yang memiliki modal usaha 100 juta dengan kemampuan melakukan keuntungan trading rata-rata per bulan 60% dan kebutuhan rumah tangga sebesar 20 juta per bulan apakah Anda mau mencari modal tambahan ke ribuan atau bahkan puluhan ribu orang dengan konsep berbagi keuntungan yang tentunya sangat merepotkan Anda? 

Kalau saya pribadi pastinya lebih suka bekerja sendiri dengan modal yang ada, karena hanya dengan modal awal 100 juta rupiah saja maka dalam kurun waktu 1.5 tahun kedepan modal usaha saya akan berkembang menjadi sebesar 196 miliar rupiah. Bayangkan berapa harta yang akan Anda miliki bilamana kegiatan trading dimaksud Anda lakukan dalam kurun waktu 3 tahun saja, Anda pastinya telah menduduki peringkat pertama orang terkaya didunia...!!!  

Coba perhatikan tabel dibawah ini dengan asumsi sebagaimana yang telah saya sebutkan diatas.


Semoga sekarang Anda lebih bisa memahami bahwa bilamana forex trading adalah bisnis yang sangat mudah untuk memperkaya diri maka daftar 500 peringkat orang terkaya didunia tentunya akan diisi oleh para trader...!!! 

Lalu bagaimana dengan Anda yang sudah terlanjur cinta dengan Bisnis Online?

Bagi Anda pencinta Bisnis Online hendaklah selektif dengan program yang ditawarkan, dan bilamana Anda berkeinginan untuk tetap mengikuti salah satu dari sekian banyak bisnis yang ditawarkan maka berikut adalah kiatnya:
  1. Ikutlah dibisnis dimana kinerja dari manajemen atau foundernya telah Anda pahami dengan baik.
  2. Jangan pernah tergiur dengan nilai keuntungan yang ditawarkan tapi ikutlah dibisnis yang pembagian keuntungannya paling rasional.
  3. Jangan pernah berpikir modal Anda akan kembali dan anggaplah modal Anda digunakan sebagai biaya hiburan lomba mancing  atau untuk masang togel, kalau kalah tidak menggangu biaya rumah tangga kalau menang bisa dipakai sebagai modal untuk bermain lagi.
  4. Jika memang sudah ada keuntungan maka upayakan untuk menarik modal awal Anda dan gunakanlah keuntungan yang telah dimiliki untuk bermain kembali.
  5. Jika uang Anda mau selamat maka berhentilah sesegera mungkin dari Bisnis Online yang tengah diikuti atau bisa saja Anda beralih profesi sebagai pemilik dari Bisnis Online.