Galatama Bawal Camar Juli 2016

Mancing barang teman-teman probait anatara lain Akang Sunda, Effendi, Maulana, dan Amir. Sayang sekali empang ini sudah beralih fungsi menjadi empang Ikan Mas.

Galatama Lele Nadia Juli 2012

Bersama Rossy Sirai dan Kadal, sayang empang lelenya sudah ditutup dan dialih fungsikan sebagai empang gaplekan Ikan Mas.

KP Ainul Yakin 8 Maret 2020

Mewariskan joran kesayangan yg sudah sering menghantarkan sebagai juara di Galatama Ikan Mas ke Fransisco Siswantoti.

Tropodo Sidoarjo April 2011

Mancing mujaer barsama adik Paramitha Boedihardjo dan suaminya Pambudi Sardjono.

Mega Sentul September 2019

Acara Mancing bareng bersama Probait Lovers.

Tampilkan postingan dengan label Kepribadian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kepribadian. Tampilkan semua postingan

Rabu, 29 Mei 2013

Barisan sakit hatipun akan terus bermunculan

Dalam beberapa bulan terakhir Group PEGAL LINU mulai dimasuki berbagai macam karakter yang memiliki kepentingan yang berbeda. Ada yang pada awal mulanya sekedar mencari informasi umpan hingga pada akhirnya ingin menjadi orang penting. Adapula yang hanya sekedar mau berjualan tanpa memperhatikan rambu-rambu yang telah ditetapkan. Sebagian lagi ada yang sering menghakimi orang dan hanya mau menang sendiri. Yang lebih heboh lagi orang-orang seperti mereka ini tidak pernah mau koreksi diri walaupun sudah diingatkan masalah pelanggaran yang telah dilakukan dan ketika pada akhirnya mereka dikeluarkan dari group mereka tinggal menyalahkan yang mengeluarkan dengan mencari-cari alasan untuk menjatuhkan orang yang mengeluarkannya. 

KILAS BALIK
Ambil contoh si “A”, dari awal bergabung sudah jelas niatnya untuk mengenalkan umpan lele yang dijualnya, hampir pada setiap posting maupun commentnya selalu dikaitkan dengan umpannya. Menurut saya commentnya sering membuat gerah yang membaca dan sayangnya yang bersangkutan tidak pernah mau tau ketika diingatkan. Berikut adalah comment si “A” yang pada akhirnya berujung dikeluarkan yang bersangkutan dari group:

Thread Teman:
Info tiket reguler.& paket di empang djuank bekasi..
Tiket 15k..main 2jam..lpk full + ikan balap 12ekor+2lapak gratis...+ sudah trmasuk ikan ++induk 2kg ada 5ekor mncg gratis & induk 3kg ada 4ekor dpt 50k..&4kg ada 4ekor..dpt 60k &induk 5kg ada 3ekor..dpt 70k.
Untuk hadiah juara 1&2 induk terberat juara 3&4 notal prestasi..ctt klo pket 25&35k sdh termasuk pkt C ++ Ikan yg trsbt d atas..di tambah ikan ++ 1).ikan bongkok 500k 2).ikan jenong 500k..++ tiket kupon parkir ada dorprise nya smggu 1kli di kocok..

Comment si “A”:
Murah meriah ya.......tiket mancing d bekasi......pantesan aja umpan ane G̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ laku disana karna dibilang "KEMAHALAN". Wkwkwkkkk....ngekeh engekeh...ngekehnya............!!!
Bahkan ad yg "Gokil abis" alias "Sinting" bilang: "Gue mau beli umpan Lo, kalo Lo berani jamin bakal juara...!!!" Atau sya disuruh coba mancing dg umpan sya d empang-nya, kalau bisa juara induk 1 dibayar 5jt, tapi kalo tdak juara induk 1 sya harus bayar 10jt. Yang bener aja....pemancing baru blum kenal medan & selera ikan, ditargetin juara 1 , taruhanya pun beda 100% itupun di adu sama semua pemancing. Orang-nya pasti juga baca koment ini krn dia jg trdaftar sbg anggota group PL.

Peringatan yang diberikan:
Comment Anda bernada merendahkan pemancing dan atau pemancingan di Bekasi, padahal tiket 15k juga berlaku dibeberapa empang diseputaran joglo dan ciledug. Sudah 2x ini saya pantau Anda membuat comment senada dan hal ini sama artinya Anda telah melanggar Peraturan dan Kode Etik Pasal 5 ayat 1b... Harap hapus comment Anda dan perbaiki sikap Anda yang terkesan jumawa...

Sama dengan yang terdahulu, peringatan  yang diberikan sama sekali tidak digubris, padahal ketika di cek, yang bersangkutan tetap melakukan aktivitas di wall postnya.
 
Si “B” beda lagi kasusnya. Diawal bergabung yang bersangkutan mungkin hanya sekedar ingin mencari informasi umpan. Setelah mengikuti kegiatan mancing bareng dan telah mendapatkan “massa” di group commentnyapun sering mengarah ke hal yang tidak sehat dan dapat memicu perpecahan. 

Thread teman:
Pulang kerja langsung bikin mpan se'le made in “CS”,,, Ga thn bauny,, , semriwing gmn gitu...wkwkwkwk Moga neter buat d pke bsk mlm maen pkt di empang Rw pekayon

Comment si “B”:
Tambah lg korbannya.....kl mmg ntu umpan bagus ora mngkn bro di umbar2 secara bebas.......haaaaaaaa

Peringatan yang diberikan:
Setuju dengan om “RK”.
Buat rekan-rekan semua harap perhatikan kode etik pasal 4 ayat 1 dan 2... bagi yang kesulitan buka dokumen bisa baca langsung disini, jangan sampe gara2 acara mancing bareng malah membuat situasi group jadi tidak kondusif....(note: peringatan ini diberikan mengingat diskusi sudah memanas dan bersifat umum serta bukan hanya tertuju pada yang bersangkutan).

Alih-alih diperhatikan malah tidak digubris apalagi untuk digunakan sebagai bahan koreksi diri. Lucunya yang bersangkutan malah menyerang yang mengingatkan secara membabi buta padahal peringatan dimaksud sudah jelas ditujukan pada seluruh member bukan untuk "menyerang" yang bersangkutan.

Bisa jadi kejumawaan dari si “B” ini karena merasa sudah dekat dengan para administrator sehingga dia sampai lupa bahwa yang diserangnya adalah yang berinisiatif membuat group yang tentu saja punya kewenangan untuk menghapus dan memblokirnya dari group.

KESIMPULAN

Orang-orang seperti “A” dan “B” pada dasarnya adalah orang yang tinggi hati dan walau bukan tidak mungkin tentunya akan sangat sulit untuk mau koreksi diri apalagi menerima kesalahan yang telah dilakukan dengan hati lapang. Mereka dengan segala cara lebih suka menyalahkan orang lain dan akan terus menikmati kejumawaannya dan bilamana dipandang perlu mereka akan membentuk Barisan Sakit Hati demi memuaskan dahaganya. Seandainya mereka memiliki perilaku yang terpuji  atau paling tidak mau koreksi diri jelasnya “A” dan “B” selamanya tidak akan pernah dikeluarkan dari group….!!!!

Tidak perlu diperdebatkan, karena orang-orang seperti “A” dan “B” akan terus bermunculan dikomunitas manapun dan akan terus berkibar sepanjang komunitas dimaksud tidak dilengkapi dengan peraturan yang jelas dan atau memiliki moderator yang tegas serta tidak memihak kepada siapapun.   
 
Semoga tulisan ini dapat memberikan inspirasi buat rekan-rekan semua, khususnya buat rekan Moderator atau Administrator di Social Media.


Salam strike…!!!

Jumat, 11 Januari 2013

Pecel Jingkrak Khas Surabaya - The Spirit Carries On

Waktu bergulir dengan cepatnya dan tanpa terasa sudah hampir 2 bulan Ibu meninggalkan kami semua untuk selama-lamanya. Masih lekat dalam ingatan betapa semenjak muda Ibu selalu berjuang untuk menopang perekonomian keluarga dengan menjual berbagai macam penganan. Ibu memang pintar memasak dan bakat masaknya menurun deras pada salah seorang cucunya Nina Oliviana yang saat ini tengah mengembangkan bisnis kulinernya di Kanada.

Dulu semasa muda saya sering mengamati dan mempelajari resep masakan Ibu dan bahkan ketika telah bekerja sempat iseng jualan serabi resep Ibu pada setiap hari Sabtu dan Minggu saja. Sungguh luar biasa, serabi yang penjualannya dititipkan pada tukang sayur ternyata laris manis dan pada setiap minggu selalu ada permintaan penambahan jumlah serabi. Seiring dengan peningkatan permintaan, sayapun merasa kewalahan untuk memenuhinya dan dikarenakan pada saat itu saya masih aktif bekerja maka dengan berat hati penjualan serabi tersebut terpaksa saya hentikan.

Kini setelah Ibu tiada semangat untuk mengembangkan bisnis kuliner mulai timbul kembali, namun kali ini tentunya bukan hanya untuk iseng belaka. Pecel adalah pilihan pertama dari pengembangan usaha kuliner kami dengan nama PECEL JINGKRAK KHAS SURABAYA. Untuk tahap awal lokasi Pecel Jingkrak masih nebeng di halaman depan toko kami ASSABELL yang berlokasi di Jalan Rempoa Raya No. 42B Jakarta Selatan. Mohon bantuan doa dan dukungan dari para sahabat agar usaha kami yang baru ini dapat berjalan lancar sesuai dengan apa yang kami harapkan.


Salam Sukses….!!!!


Senin, 03 Desember 2012

Amin Allahumma Amin

Ibu yg selalu akrab dengan siapa saja, termasuk dengan teman saya
Alunan lagu Yatim Piatu yang didendangkan Rhoma Irama membuat hati saya mengharu biru ketika menyadari bahwa saat ini sayapun sudah menjadi seorang yatim piatu. Keyatim piatuan saya tentunya tidak seperti yang dimaksudkan oleh bang Haji mengingat saya sudah berumur dan memiliki usaha yang dapat menopang kehidupan keluarga, namun paling tidak lagu ini bisa lebih membuat saya semakin perduli dengan anak yatim piatu dan khususnya bisa mengingatkan saya kepada kedua orang tua yang telah berjasa besar dan tiada lelahnya untuk memelihara dan mendidik saya sampai dengan saat-saat terakhirnya.    

Ibu lahir tanggal 11-4-1931 dan wafat pada tanggal 22-11-2012. Setelah Ibu tiada  saya baru benar-benar menyadari bahwa semasa hidupnya Ibu telah meninggalkan sejuta pesan, kenangan serta pembelajaran yang sangat berharga dan tidak akan pernah tergantikan. Saya yang masih berhutang janji pada Ibu meninggalkan sesal yang tertanam jauh dilubuk hati yang terdalam tanpa tahu bagaimana caranya untuk membalas semua kebaikan Ibu. Dalam perenungan saya mencoba untuk mengkaji seluruh pesan tersirat yang ditinggalkan oleh Ibu termasuk mencoba memahami makna dari  tanggal kelahiran dan wafatnya yang ternyata merupakan tanggal yang dipilih oleh Allah SWT untuk seorang Ibu yang berhati mulia.  

Berikut adalah keunikan dari perhitungan tanggal kelahiran dan wafatnya Ibu:
  • Tanggal kelahiran Ibu bilamana dijumlahkan (1+1+4+1+9+3+1) diperoleh jumlah 20 dan bilamana diuraikan kembali menjadi 2+0=2.
  • Tanggal wafatnya Ibu bilamana dijumlahkan (2+2+1+1+2+0+1+2) diperoleh jumlah 11 dan bilamana diuraikan kembali menjadi 1+1=2.
  • Tanggal wafat Ibu bilamana dikurangkan dengan tanggal kelahiran Ibu (22-11) ditemukan angka 11 dan bilamana dijumlahkan (1+1) diperoleh angka “2”. 
  • Tanggal, bulan dan tahun wafatnya Ibu bilamana dijumlahkan (22+11+2012) diperoleh angka 2045 dan bilamana diuraikan menjadi 2+0+4+5= 11 --> 1+1=2
  • Tanggal, bulan dan tahun lahirnya Ibu bilamana dijumlahkan (11+4+1931) diperoleh angka 1946 dan bilamana diuraikan menjadi 1+9+4+6=20 --> 2+0=2.
  • “2” adalah angka yang sangat akrab dengan kehidupan Ibu; tanggal kelahiran Bapak, 2 orang anaknya yang telah terlebih dahulu berpulang ke Rahmatullah; dan bisa juga berarti anak ke 2 yang senantiasa didoakannya.
  • Bulan wafat Ibu bilamana dikurangkan dengan bulan kelahiran Ibu (11-4) diperoleh angka 7 atau sesuai dengan jumlah anaknya yang masih hidup.
  • Tahun wafat Ibu bilamana dikurangkan dengan tahun kelahiran Ibu (2012-1931) diperoleh angka 81 dan bilamana diuraikan kembali menjadi 8+1=9.
  • Tanggal, bulan dan tahun wafatnya Ibu bilamana dijumlahkan (22+11+2012) diperoleh angka 2045 sedangkan Tanggal, bulan dan tahun lahirnya Ibu bilamana dijumlahkan (11+4+1931) diperoleh angka 1946. Selisih dari kedua angka ini adalah 99 atau sama dengan Asmaul Husna. Bilamana angka ini diuraikan kembali menjadi 9+9=18 --> 1+8=9.
  • “9” adalah angka kramat bagi Ibu karena jumlah anak Ibu adalah 9.
  • Tahun wafat ibu berjumlah 5(2+0+1+2) sedangkan tahun kelahiran Ibu juga berjumlah 5(1+9+3+1=14 --> 1+4). Selisih kedua angka ini adalah “0” sebagai cerminan bahwa ibu kini telah tiada. Bilamana dijumlahkan diperoleh angka 10 dan bilamana diuraikan menjadi 1+0=1 sebagai perlambang bahwa Ibu kini telah bersatu dengan Bapak dan juga merupakan cerminan dari sifat dasar Ibu yang selalu tampil sebagai pemimpin dan pemersatu dalam  berbagai hal. 
Semoga keunikan dari perhitungan tanggal ini bisa menentramkan dan meyakinkan kami semua bahwa Ibu kini telah berbahagia disisi Allah SWT. Walau rindu itu masih terus ada dan tiada mungkin untuk dirasakan kehangatannya kembali, namun kini saya ikhlas menerimanya.... Amin Allahumma Amin…..

Sabtu, 01 Desember 2012

In Loving Memory, “Asmayawati Boedihardjo 11 April 1931 – 22 Nopember 2012”

Kamis dini hari adikku Paramitha memberi kabar bahwa Ibu telah berpulang ke haribaan Allah SWT sekitar jam 01:45. Sedih mendengar berita ini mengingat terakhir bertatap muka adalah pada saat ulang tahun Ibu yang ke 81 di bulan April 2012 yang lalu. Sedikit timbul rasa sesal dengan kondisi kaki yang belum pulih seratus persen sehingga menyebabkan saya tidak bisa menengok Ibu yang telah tergolek lemah 1 bulan terakhir di rumah sakit namun pada akhirnya saya hanya bisa berserah diri atas keputusan yang diambil oleh Yang Maha Kuasa.

Ibu adalah sosok pejuang yang benar-benar saya kagumi. Masih jelas dalam ingatan betapa disaat muda Ibu harus berjuang keras membantu bapak untuk menghidupi keluarga. Kedengarannya memang cukup aneh mengingat Bapak adalah seorang perwira polisi yang seharusnya bisa mencukupi seluruh kebutuhan keluarga, namun karena Bapak adalah seorang polisi yang jujur dan tidak pernah tergoda dengan iming-iming uang atau apapun maka kami sembilan bersaudara harus rela hidup dengan pas-pasan.

Untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga segala upaya dilakukan oleh Ibu, dari berjualan es batu, es mambo, memasak untuk siswa polisi(note: saat ini bernama SPN)  sampai berjualan serabi dan menjadi makelar rumah. Ibu juga tidak pernah pantang menyerah untuk memperjuangkan kehidupannya, entah sudah berapa lama Ibu menderita penyakit ginjal, kencing manis, paru-paru dan jantung sehingga Ibu harus bergantung dengan obat-obatan namun Ibu tetap bersemangat meniti kehidupan ini seolah-olah tidak ada satupun penyakit yang dideritanya.

Menjelang lebaran tahun 2011 yang lalu ketika karyawan saya pulang kampung, saya dan istri memutuskan untuk tetap membuka toko bersama anak-anak selama 2 hari. Dihari pertama ketika kami semua pamitan untuk berangkat ke toko, tiba-tiba Ibu mengejutkan kami semua dengan keputusannya yang ingin ikut menjaga toko “Semua berjuang, masa Ibu gak ikut berjuang” demikian kata Ibu yang sampai dengan saat ini selalu terngiang dalam ingatan.  Walau kami telah berusaha keras mencegahnya namun Ibu bersikukuh untuk tetap berangkat. Kamipun menyerah hanya menyarankan untuk datang siangan agar Ibu tidak tergesa-gesa mempersiapkan segala sesuatunya. Pada akhirnya Ibu datang juga ke toko dengan menaiki kursi roda yang didorong oleh susternya(note: jarak dari rumah ke toko sekitar 300 meter). Sesampainya di toko Ibupun langsung menyemangati kami semua, rasa letih yang sebelumnya kami rasakan menjadi sirna berganti dengan semangat kerja yang membara. Ibu memang benar-benar seorang pejuang sejati, bukan hanya dengan omongan semata melainkan ikut terjun langsung memberikan contoh nyata. Semoga semangat Ibu yang luar biasa ini bisa menjadi suri tauladan bagi keluarga saya.

Selain sebagai pejuang keluarga, Ibu adalah tokoh pemersatu keluarga. Tak jarang Ibu mengundang kami bersaudara untuk berkumpul dirumahnya. Ada saja alasan yang digunakan, entah itu arisan keluarga, acara ulang tahun, lebaran atau dalam rangka merayakan tahun baru. Hebatnya lagi Ibu yang paling bersemangat untuk mengabadikan momen pertemuan tersebut. Ibu selalu tampil sebagai komandan yang mengatur anak-anaknya untuk melakukan photo bersama. Saya tidak tahu apakah sepeninggal Ibu semangat persatuan diantara kami masih akan terus tumbuh seperi masa-masa yang lalu? Semoga perjuangan dari Ibu untuk tetap mempersatukan kami masih bisa berlanjut sehingga apa yang telah diperjuangkan oleh Ibu tersebut tidak menjadi sesuatu yang sia-sia belaka.

Begitu banyak kisah yang bisa diceritakan tentang Ibu, apalagi terhitung dari bulan Februari 2011 s/d September 2011 Ibu tinggal di rumah saya. Ulang tahun Ibu yang ke 80 saya rayakan dengan sederhana di sebuah rumah makan daerah Kampung Utan, sayang pada saat itu tidak ada saudara yang hadir selain saya sekeluarga, seluruh karyawan saya serta Rio Saputro anak dari kakak saya yang ketiga. Walau dengan perayaan yang sangat sederhana, Ibu nampak bahagia sekali dan entah sudah beberapa kali mengucapkan rasa terimakasihnya yang tak terhingga kepada saya. Ibu memang tiak pernah membeda-bedakan anaknya, berapapun yang kami berikan semua pasti disyukuri sama rata. Kasih sayang dari Ibu sebenarnya sama pada setiap anaknya, hanya saja karena termakan oleh usia terkadang Ibu bisa salah ucap sehingga akhirnya diartikan berbeda oleh kami selaku anaknya. Yang saya tahu Ibu senantiasa mendoakan semua anaknya tanpa perbedaan dan saya berharap apa yang telah Ibu ajarkan mengenai kasih sayang terhadap keluarga bisa juga saya lakukan sama baiknya dengan Ibu.

Setelah Ibu tiada saya selalu merindukan sapaan dari Ibu yang benar-benar melekat dihati “Gimana Son juara apa gak..?”, saat menanyakan hasil lomba mancing yang saya ikuti dan ketika saya jawab “Belum berhasil bu…“ maka Ibupun tertawa sembari berkata “Sabar… belum rejeki,  nanti pasti juara…!!!”. Dalam kesempatan lain ketika saya menjawab pertanyaan Ibu “Juara bu…”  Ibupun tertawa terbahak-bahak dan berkata “Hebat… dapat juara berapa, hadiahnya berapa…?”. Bahkan ketika Ibu sudah tinggal di Surabaya, tak lupa dalam pembicaraan via telpon Ibu juga menanyakan hasil lomba mancing yang saya ikuti dan selalu menyemangati ketika saya ceritakan mengenai hasil yang kurang menggembirakan. Bagi saya Ibu adalah seorang motivator yang tiada duanya, sangat jarang melihat Ibu patah arang karena Ibu selalu menatap kehidupan ini dengan optimisme yang tinggi.

Kini tiada lagi perkataan “Bu Astrid, uang eyang sudah dikirim atau belum..?”, “Bu Astrid, Eyang kehabisan uang tolong dikirimin dulu…!!!”, “Nil, Ibu beliin abon ya, di Surabaya gak ada abon yang enak…” dan masih banyak lagi perkataan lainnya yang sering diulang dalam kesempatan berbeda sehingga membuat saya sekeluarga menjadi terhibur karenanya.

Selamat jalan Ibu, beristirahatlah dengan tenang dan terimakasih telah memberikan kenangan yang begitu indah pada kami semua. Doa kami sekeluarga akan senantiasa menyertai Ibunda tercinta.

Rabu, 31 Oktober 2012

Saya bisa kerja tapi saya tidak mau kerja...!!!!

"MASA DEPAN SESORANG TIDAK DITENTUKAN OLEH MASA LALUNYA, MELAINKAN OLEH KEPUTUSAN YANG DIBUATNYA...!!!"

Suatu hari saya berkesempatan berbincang cukup panjang dengan seorang teman, sebut saja Thomas seorang pemancing Galatama Lele yang sering saya temui di salah satu empang yang berada di daerah Pondok Ranji. Dalam kesempatan itu secara singkat Thomas menceritakan seputar kehidupannya yang cukup memilukan.

Thomas tadinya bekerja sebagai ABK yang mengharuskan dia sering berlayar meninggalkan keluarganya. Karena sering ditinggal pergi dan mungkin karena kesepian sang isteri kemudian berselingkuh. Thomas kemudian memutuskan untuk menceraikan isterinya dan kemudian mengawini wanita lain.

Dalam perkawinannya yang kedua nasib buruk nyatanya masih saja menerjang kehidupannya. Thomas terkena penyakit ginjal yang mengharuskannya berobat ke sana kemari dan menghabiskan seluruh harta benda yang dimilikinya. Thomaspun kini sudah bertahun-tahun tidak bekerja lagi dengan alasan dia tidak boleh bekerja keras. Perannya sebagai kepala rumah tangga yang harus membiayai kehidupan diambil alih oleh istrinya yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga tidak tetap di beberapa keluarga sekitar rumahnya.

Thomas sangat menikmati kehidupan memancing yang terkadang harus dibiayai oleh anaknya yang masih bersekolah tingkat SD dari hasil berjualan cacing yang dikais dari kali ataupun tempat sampah. Thomas bukanlah seorang Juara mancing yang setiap hari berhasil pulang membawa uang lebih untuk dibagikan kepada keluarga. Entah berapa ratus ribu rupiah yang dihamburkan Thomas pada setiap bulannya demi untuk memuaskan hatinya di kolam pancing.

Selama perbincangan tidak jarang saya memberikan nasihat kepada Thomas untuk merubah jalan kehidupannya. Saya menyarankan untuk melakukan pekerjaan ringan yang bisa menghasilkan uang tapi sayangnya semua saran yang saya berikan ditanggapi negatif. Walau telah saya yakinkan bahwa pekerjaannya lebih ringan dibandingkan dengan energi yang harus dibuang di kolam pancing namun Thomas tetap tidak bergeming dengan berbagai macam alasan klise. Saya tidak bisa memaksa Thomas untuk merubah kehidupannya, karena saya sadar bahwa masa depan Thomas hanya bisa ditentukan oleh yang bersangkutan sendiri. Saya hanya bisa memberikan berbagai macam gambaran kehidupan yang lebih baik dan bukan sesuatu hal yang mustahil bisa dicapainya namun sekali lagi hanya seorang Thomas yang bisa membuat perubahan dalam kehidupannya.

Thomas tidak sendirian dalam hal ini. Di empang masih banyak Thomas lainnya, yaitu seseorang yang rela mengorbankan kepentingan lainnya demi memuaskan hawa nafsunya di empang. Seseorang yang mengedepankan egonya dibandingkan menjaga perasaan orang-orang yang dicintainya. Ketika saya hampir setiap hari berada di empang, seorang sahabat saya Arif secara bercanda menanyakan kepada saya mengenai hal tersebut: “Lo sudah kesambit setan Empang Son…?”. Sayapun secara singkat menjelaskan kepada sahabat saya ini mengenai berbagai macam pertimbangan yang membuat saya untuk sementara waktu ini harus sering-sering berada di empang. Ajaibnya teman saya ini justru akhirnya tertarik dengan kegiatan yang saya lakukan di empang, dan entah sudah beberapa kali dia menemui saya di empang pula. 

Memancing adalah suatu kegiatan yang positif, namun demikian ada beberapa hal penting yang harus dipenuhi yaitu Anda harus punya budget yang jelas untuk kegiatan mancing dan tentunya tidak akan mengganggu waktu kerja, waktu untuk keluarga dan cash flow kebutuhan rumah tangga.   

Semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi buat teman-teman pemancing….!!!

Salam Gentak…!!!!

Jumat, 19 Oktober 2012

Apakah orang Indonesia Malas...?

“The important thing is not where you were or where you are but where you want to get.” (Dave Mahoney) 


photo: noethics.com
Suatu hari seorang teman saya mengatakan bahwa “Orang Surabaya itu sombong, punya gaji Rp. 1.500.000,- saja sudah puas, tapi kalau habis gak sampai 1 bulan ngomel…!!!”. Disaat yang lain seorang teman berkata “Orang Indonesia itu malas bekerja, prinsipnya mangan ora mangan seng penting ngumpul…!!!” . Terlepas benar atau tidaknya pendapat dari para teman saya itu ternyata di amini juga oleh Marzuki Ali.

Saat berbicara dalam acara seminar di Kongres BEM PTNU (Badan Eksekutif Mahasiswa-Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama) senusantara di kampus Unipdu Rejoso, Peterongan, Jombang, Minggu (8/7/2012) salah seorang peserta bertanya seperti berikut "Menurut Pak Marzuki, sejauh mana korupsi itu berimbas pada munculnya kemiskinan di Indonesia?,"  Pertanyaan itu langsung disambut oleh politisi asal Partai Demokrat ini. Namun dia bukannya mengulas soal korupsi yang banyak melibatkan anggota dewan yang dipimpinnya. "Tidak ada orang miskin itu yang disebabkan orang lain. Salah sendiri malas. Kalau mau usaha, pasti tidak miskin," katanya.

Setuju atau tidaknya terhadap pernyataan dari para teman saya dan juga Marzuki Ali, tentunya pernyataan mereka tersebut punya dasar yang kuat, entah berdasarkan pengalaman pribadi ataupun informasi yang didapatkan dari berbagai sumber yang dapat dipercaya. Saya pribadi tidak seratus persen mengamini pernyataan mereka tapi sekaligus juga tidak menyalahkan pendapat mereka. Saya lebih memilih mengatakan bahwa mayotitas masyarakat Indonesia belum bisa menetapkan tujuan hidup mereka dengan benar.

photo: smartgoalsguide
Dalam beberapa seminar yang saya selenggarakan saya sering berinteraksi secara langsung dengan pendengar untuk mendapatkan informasi yang jelas mengenai apa yang mereka harapkan, salah satu pertanyaan yang sering saya ajukan ketika sedang membahas mengenai goal setting. Dari berbagai macam jawaban yang saya peroleh ternyata semua mengerucut pada ketidak mengertian akan goal setting atau penetapan tujuan hidup di masa depan. Pada umumnya mereka menetapkan goals diluar dari kemampuan yang dimiliki saat ini dan tanpa mau merubah atas apa yang tengah dikerjakan saat ini. Berikut adalah kutipan dialog yang saya lakukan dengan salah seorang peserta:

Saya
:
Coba bapak pikirkan apa saja yang bapak inginkan di 2 tahun kedepan…?     
Peserta
:
Banyak, antara lain ingin punya rumah, mobil, naik haji dan lain sebagainya.
Saya
:
Dari sekian banyak keinginan tersebut, apa yang menjadi prioritas bapak..?
Peserta
:
Rumah pak, karena saat ini masih ngontrak.
Saya
:
Berapa penghasilan bapak saat ini..?
Peserta
:
Rp. 2.500,000,-
Saya
:
Setelah dipotong biaya kontrak dan biaya hidup lainnya kira-kira berapa rupiahkah yang bisa disisihkan untuk ditabung pada setiap bulannya..?
Peserta
:
Lebih kurang Rp. 500.000,-
Saya
:
Lalu yang bapak inginkan rumah dengan harga berapa..?
Peserta
:
Gak usah yang mahal, harga Rp. 100.000.000,- juga sudah cukup.
Saya
:
Untuk mewujudkan keinginan bapak tersebut, apakah ada rencana lain yang akan bapak lakukan, atau mungkin ada sumber pemasukan lainnya…?
Peserta
:
Sementara ini belum ada pak.
Saya
:
Lalu bagaimana bapak bisa punya rencana membeli rumah seharga Rp. 100.000.000,- sementara kemampuan bapak hanya bisa menabung sebanyak Rp. 12.000.000,- dalam 2 tahun kedepan.
Peserta
:
“Terdiam seribu bahasa….!!!!"

Hidup adalah perencanaan, apa yang kita rencanakan terkadang jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuan yang dimiliki saat ini. Anda adalah penentunya mau merubah keadaan atau tetap dengan kondisi saat ini dan melupakan seluruh keinginan besar Anda…!!!.

Ingat…!!! Tidak ada kata terlambat dan berhentilah untuk menyalahkan keadaan, segera berbenah diri dan pikirkan apa yang dapat Anda lakukan untuk merubah kehidupan Anda di 2 tahun kedepan…!!!!



Salam sukses…!!!  



Kamis, 04 Februari 2010

My little cute girl telah bertransformasi dengan sempurna

Dipenghujung Mei 2009 saya ditelpon oleh Nayat untuk ketemuan di Yogya bersama dengan beberapa orang teman SMA. Pada awalnya ada rasa enggan untuk ikut dalam pertemuan tersebut mengingat saya pada waktu itu lagi padat acara, tapi ketika disebutkan bahwa Erica “my little cute girl” juga akan hadir sayapun  tanpa babibu mengiyakannya dengan penuh antusias.

Erica sebenarnya sudah menjadi teman saya semenjak kami masih sama-sama duduk di kelas 3 SMP  II Pertamina Balikpapan. Selepas SMA kamipun berpisah dan tidak pernah bertemu sekalipun selama 26 tahun terakhir. Sepanjang perjalan menuju Yogya saya berusaha keras untuk mengingat dan membayangkan kembali sosoknya yang dulu saya kenal. Gambaran seorang gadis pemalu dengan style rambutnya yang selalu dipotong pendek muncul dengan jelas dari alam bawah sadar. Saya juga ingat bahwa dulu saya sangat mengaguminya karena walaupun pemalu dan kurang “bersosialisasi” Erica tergolong murid yang sangat cerdas.

Semua gambaran yang sudah tertanam di otak saya jadi benar-benar kacau balau ketika kami dipertemukan kembali. Bagaimana tidak, sosok pemalu tersebut kini telah bertransformasi menjadi sosok yang sangat periang dan yang juga tidak kalah mengejutkannya adalah style rambutnya juga  ikut-ikutan berubah. Saya begitu menikmati semua percakapan yang terjadi, kalau dulu saya yang aktif bicara kini malah berbanding terbalik. Erica memang sosok yang luar biasa, kalau dulu saya begitu mengaguminya maka malam itu saya begitu begitu begitu mengaguminya. 

Pertemuan singkat dengan Erica pada waktu itu memang sangat mengesankan sekali. Begitu banyak pelajaran yang dapat saya petik dari sana. Saya akhirnya meyakini bahwa kepribadian seseorang tidak selalu harus mengikuti sifat dasarnya saja melainkan dapat terbentuk oleh faktor lingkungan dan tentu saja  ditunjang oleh keinginan dari yang bersangkutan untuk berubah. Berkat Erica sayapun kini lebih dapat memahami apa yang dimaksudkan Florence Littauer dengan Koleris, Sanguinis, Melankolis dan Phlegmatis.  

I miss you babe... perubahan apapun yang terjadi pada dirimu kamu tetap pribadi yang menyenangkan, dan bagiku kamu juga tetap my little cute girl…..





Yang Terdalam


Kulepas semua yang ku inginkan
Tak akan ku ulangi
Maafkan jika kau kusayangi
Dan bila aku menanti

Pernahkah engkau coba mengerti
Lihatlah aku disini
Mungkinkah jika aku bermimpi
Salahkah tuk menanti

Takkan lelah aku menanti
Takkan hilang cintaku ini
Hingga saat kau tak kembali
Kan kukenang di hati saja

Kau telah tinggalkan
Hati yang terdalam
Hingga tiada cinta
Yang tersisa di jiwa

Sabtu, 02 Januari 2010

Ary Prijantono guruku dalam memahami Personality Plus dan Florence Littauer

Suatu hari seorang teman saya yang bernama Ary Prijantono berkata bahwa pada prinsipnya kunci untuk memahami orang lain terletak pada kemampuan masing-masing individu untuk memahami dirinya sendiri. Lebih lanjut Pak Ary(demikian saya memanggilnya) menjelaskan mengenai beberapa hal yang terkait dengan kepribadian seseorang dan menurut saya sangatlah menakjubkan dan betul-betul sangat luar biasa!!! Bagaimana tidak, selama lebih dari 14 tahun saya bekerja di bank dan entah sudah berapa banyak pelatihan dan seminar yang saya ikuti tapi saya sama sekali belum pernah sekalipun mendengar mengenai teori pendekatan terhadap kepribadian seseorang sebagaimana dijelaskan oleh pak Ary!!! Padahal menurut hemat saya ilmu ini  sangatlah bermanfaat utamanya untuk dijadikan penunjang dalam menganalisa karakter /kepribadian seorang calon debitur dan lebih jauh lagi akan sangat bermanfaat sekali bagi unit personalia dan manajemen untuk membangun sebuah team work yang handal. .

Apa yang disampaikan oleh pak Ary kepada saya sebenarnya merupakan beberapa pokok pikiran yang beliau dapatkan setelah membaca sebuah buku yang dikarang oleh Florence Littauer dan berjudul Personality Plus. Dalam buku ini, Florence Littauer mendasarkan tulisannya pada penemuan mutakhir di bidang pengembangan kepribadian supaya bisa memberi kita wawasan yang berharga untuk menghargai suatu jenis kepribadian yang merupakan anugerah dari Tuhan. Buku yang menarik ini juga memberikan kunci untuk memahami semua orang di sekeliling kita. Kita akan belajar bagaimana caranya menerima dan bahkan menikmati ciri khas yang membuat kita masing-masing begitu berbeda. Kepribadian Plus merupakan alat yang kita perlukan untuk mengubah kehidupan kita dan kehidupan mereka yang kita sayangi  menjadi lebih baik. Penasaran kan??? Jika memang demikian mari kita bersama-sama untuk mencoba memahami pokok-pokok pikiran yang tercantum didalam buku Personality Plus tersebut.

Dalam buku ini, Florence Littauer menerangkan bahwa setiap manusia dilahirkan dengan suatu kepribadian dasar yang akan berpengaruh sepanjang kehidupan orang tersebut. Semua watak dasar manusia dibagi dalam empat golongan besar: Melankolis, Sanguinis, Plegmatis, dan Koleris. Keempat sifat dasar inilah yang menyebabkan perbedaan antara seseorang yang satu dengan yang lainnya.

Seseorang yang mempunyai sifat dasar Plegmatis, biasanya akan bertentangan (atau kurang cocok)  dengan orang lain yang berwatak Koleris. Demikian pula halnya yang terjadi dengan Sanguinis dan Melankolis. Pada prinsipnya setiap manusia mempunyai keempat watak dasar tersebut, tapi hanya ada dua yang sangat berpengaruh, dan satu yang paling mendominasi. Keempat watak tersebut berbeda komposisinya disetiap orang, Hal inilah yang menyebabkan perbedaaan kepribadian pada setiap manusia. Dari kepribadian dasar ini kemudian manusia dibawa ke dalam kotak-kotak kehidupan yang lain. Mereka kemudian dibentuk oleh keluarga, lingkungan, lembaga-lembaga, dan lain-lain sehingga semakin menjauhkan dan membedakandari kepribadian orang lain.

Seorang yang didomonasi Sanguinis cenderung ceria, bersosial dengan orang banyak, berpikir secara ‘acak’, dan menjauhi aturan yang mengikat. Dia mempunyai selera humor yang bagus, banyak bicara, dan menjadi pusat perhatian karena keceriaannya. Dia juga orang yang berantakan, susah diatur, mempunyai emosi yang tak menentu, dan gampang berubah pikiran. Sanguinis berpikiran optimis, ekstrovert, dan terpengaruh emosi. Seorang Sanguinis akan ‘bermasalah’ jika diminta bekerjasama dengan Melankolis. Karena Melankolis mempunyai kecenderungan bekerja dengan rapi, menyendiri, dan menuntut kesempurnaan.

Seorang Melankolis memikirkan sesuatu secara mendalam (terkadang berlebihan) dan menuntut hal-hal yang ideal. Dia juga seorang yang cenderung mempunyai kecerdasan lebih tinggi dalam bidang sains dan seni. Oleh karena mempunyai perasaan yang mendalam, ciri khas lainnya adalah romantis, puitis, mencintai dan membenci sesuatu sepenuh hati dan untuk waktu yang tidak sebentar. Melankolis berpikiran pesimis, introvert, dan terpengaruh emosi.

Seorang Koleris dilahirkan untuk mendominasi di antara manusia-manusia yang lain. Dia seorang yang cenderung berkuasa, suka mendominasi orang lain, dan berambisi untuk memperoleh apa yang diinginkan. Koleris suka menjadi pusat perhatian karena kekuatan kekuasaannya, karena itu pula dia mempunyai jaringan sosial yang besar. Karena bersifat mandiri, terkadang dia memaksakan kehendak pada orang lain dan bermasalah bekerjasama dengan orang lain yang tidak menyukai ‘caranya’. Saat semua orang tertekan dan tak tahu apa yang harus dilakukan, dia akan muncul untuk mengambil alih dan memimpin. Koleris berpikiran optimis, ekstrovert, dan tak terpengaruh emosi.

Plegmatis mungkin adalah ‘air’ yang tenang dan dingin. Saat semua kegilaan, tuntutan, dan paksaan dari Sanguinis, Melankolis, dan Koleris, Plegmatis akan diam dan berkata, “biasa saja lah”. Dia adalah pihak yang cenderung menjauhi konflik, menjadi pihak penengah saat konflik, dan menjadi pengikut yang tak banyak membantah. Kehidupannya sering berjalan karena mengikuti arus kebanyakan orang. Dia juga orang yang cenderung tidak beremosi, oleh karenanya dia terlihat tidak bersemangat dan ‘biasa saja’. Plegmatis berpikiran pesimis, introvert, dan tak terpengaruh emosi.

Dalam kehidupan nyata, watak-watak dasar itu bercampur dalam diri setiap orang, dan terkadang memunculkan konflik kepribadian (tergantung campurannya). Misalnya seorang yang didominasi Melankolis-Sanguinis. Di satu sisi, dia adalah orang yang menuntut idealisme, dan di sini lain dia mudah berubah pikiran. Atau seorang Plegmatis-Koleris yang terkadang ingin menjadi pengikut saja, tapi dia tak tahan melihat sebuah kumpulan yang tak terpimpin. Campuran seperti ini adalah campuran yang bersifat tarik-menarik. Watak mereka secara berganti mendominasi dan sulit ditebak, tergantung pada situasi dan kondisi yang tengah dihadapi.

Ada pula campuran yang bersifat saling melengkapi. Seperti Sanguinis-Plegmatis yang merupakan seseorang yang baik dalam persahabatan. Dia adalah kombinasi antara seorang yang ceria dengan pendengar yang setia. Atau Koleris-Melankolis yang hebat dalam kepemimpinan. Gabungan antara kerapian, kesempurnaan dan kekuatan memimpin. Sementara campuran seperti Koleris-Sanguinis dan Melankolis-Plegmatis disebut campuran alami. Karena pada masing-masing mereka sesuai dengan orientasi sosialnya, yang satu ekstrovert, dan yang lain introvert.

Luar biasa!!!,
Menurut saya buku ini menekankan pentingnya menghargai sebuah perbedaan. Bukan saja menuntut perbedaan dari orang lain, tapi juga harus dapat menghargai perbedaan orang lain, karena ada orang yang senang tampil beda tapi tidak senang menghargai orang lain. Oleh karena itu mulai saat ini cobalah untuk bersikap bijak dalam menyikapi sebuah perbedaan. Hindari perdebatan yang tidak akan menemukan sebuah titik temu, karena ujung-ujungnya akan terjadi pertikaian. Berusahalah menjadi bijak dalam setiap keadaan dan berusahalah menyesuaikan diri dengan orang lain. Ingat, orang yang hebat bukanlah yang membanggakan kepribadiannya melainkan orang yang bisa mengambil hikmah dan kebaikan dalam setiap perbedaan kepribadian.

Salam….