“The important thing is not where you were or where you are but where you want to get.” (Dave Mahoney)
photo: noethics.com |
Saat berbicara dalam acara
seminar di Kongres BEM PTNU (Badan Eksekutif Mahasiswa-Perguruan Tinggi Nahdlatul
Ulama) senusantara di kampus Unipdu Rejoso, Peterongan, Jombang, Minggu
(8/7/2012) salah seorang peserta bertanya seperti berikut "Menurut Pak
Marzuki, sejauh mana korupsi itu berimbas pada munculnya kemiskinan di Indonesia?," Pertanyaan itu langsung disambut oleh
politisi asal Partai Demokrat ini. Namun dia bukannya mengulas soal korupsi
yang banyak melibatkan anggota dewan yang dipimpinnya. "Tidak ada orang
miskin itu yang disebabkan orang lain. Salah sendiri malas. Kalau mau usaha,
pasti tidak miskin," katanya.
Setuju atau tidaknya
terhadap pernyataan dari para teman saya dan juga Marzuki Ali, tentunya
pernyataan mereka tersebut punya dasar yang kuat, entah berdasarkan pengalaman
pribadi ataupun informasi yang didapatkan dari berbagai sumber yang dapat dipercaya.
Saya pribadi tidak seratus persen mengamini pernyataan mereka tapi sekaligus juga
tidak menyalahkan pendapat mereka. Saya lebih memilih mengatakan bahwa
mayotitas masyarakat Indonesia
belum bisa menetapkan tujuan hidup mereka dengan benar.
photo: smartgoalsguide |
Saya
|
:
|
Coba bapak pikirkan apa saja
yang bapak inginkan di 2 tahun kedepan…?
|
Peserta
|
:
|
Banyak, antara lain ingin punya
rumah, mobil, naik haji dan lain sebagainya.
|
Saya
|
:
|
Dari sekian banyak keinginan
tersebut, apa yang menjadi prioritas bapak..?
|
Peserta
|
:
|
Rumah pak, karena saat ini
masih ngontrak.
|
Saya
|
:
|
Berapa penghasilan bapak saat
ini..?
|
Peserta
|
:
|
Rp. 2.500,000,-
|
Saya
|
:
|
Setelah dipotong biaya kontrak
dan biaya hidup lainnya kira-kira berapa rupiahkah yang bisa disisihkan untuk
ditabung pada setiap bulannya..?
|
Peserta
|
:
|
Lebih kurang Rp. 500.000,-
|
Saya
|
:
|
Lalu yang bapak inginkan rumah
dengan harga berapa..?
|
Peserta
|
:
|
Gak usah yang mahal, harga Rp.
100.000.000,- juga sudah cukup.
|
Saya
|
:
|
Untuk mewujudkan keinginan
bapak tersebut, apakah ada rencana lain yang akan bapak lakukan, atau mungkin
ada sumber pemasukan lainnya…?
|
Peserta
|
:
|
Sementara ini belum ada pak.
|
Saya
|
:
|
Lalu bagaimana bapak bisa punya
rencana membeli rumah seharga Rp. 100.000.000,- sementara kemampuan bapak
hanya bisa menabung sebanyak Rp. 12.000.000,- dalam 2 tahun kedepan.
|
Peserta
|
:
|
“Terdiam seribu bahasa….!!!!"
|
Hidup adalah perencanaan, apa
yang kita rencanakan terkadang jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuan
yang dimiliki saat ini. Anda adalah penentunya mau merubah keadaan atau tetap
dengan kondisi saat ini dan melupakan seluruh keinginan besar Anda…!!!.
Ingat…!!! Tidak ada kata
terlambat dan berhentilah untuk menyalahkan keadaan, segera berbenah diri dan
pikirkan apa yang dapat Anda lakukan untuk merubah kehidupan Anda di 2 tahun
kedepan…!!!!
Salam sukses…!!!
0 comments:
Posting Komentar