Photo:http://fayehsan.blogspot.com/ |
Indonesia Mencari Bakat(IMB) adalah ajang pencarian bakat anak-anak bangsa yang dikemas oleh Trans TV dalam sebuah program bergenre talent show. Di IMB pertama ada beberapa bakat yang saya nilai cukup menonjol seperti JP Millenix dan Putri Ayu, namun sayangnya mereka berdua gagal untuk menjadi juara. Putri Ayu masih beruntung bisa mencapai babak Grand Final, jika saja yang masuk Grand Final adalah peserta lainnya yang memiliki bakat biasa-biasa saja tentunya tidak ada lagi yang bisa dibanggakan atas hasil dari tayangan pencarian bakat ini.
Sebagaimana kita ketahui bersama dalam IMB 1 yang menang dalam babak Grand Final adalah Klantink sebuah group pengamen yang berasal dari kota Surabaya. Tanpa bermaksud mendiskreditkan Klantink tentunya kita semua bisa menilai bahwa kemampuan bermusik yang dimiliki oleh Klantink adalah biasa-biasa saja baik dinilai dari sisi olah vokal maupun penguasaan instrumen musik. Kemenangan Klantink tidak lebih karena sisi kehidupan mereka diangkat oleh Trans TV dan mendapatkan simpati dan empati dari pemirsa. Menurut saya Klantink berhasil memenangkan pertarungan di Grand Final dikarenakan simpati dan empati masyarakat bukan apresiasi atas bakat yang mereka miliki.
IMB 2 sekarang tengah berlangsung dan mulai bermunculan para peserta yang berbakat dibidangnya masing-masing. Dari sekian banyak peserta tentunya harus dipilih siapa yang paling berbakat. Salah seorang peserta yang menurut saya paling berbakat adalah seorang musisi asal Solo yang bernama Fay Ehsan yang begitu piawainya memainkan gitar akustiknya. Banyak musisi berbakat di Indonesia tapi kemampuan musikalitas yang dimiliki oleh Fay sangat unik dan hanya sedikit musisi dunia yang berhasil menguasainya, apalagi di Indonesia mungkin tidak lebih dari 10 orang.
Tentunya sangat disayangkan kalau seorang Fay harus tersungkur di babak-babak awal hanya dikarenakan kalah dalam perolehan SMS. Jika terus terjadi demikian maka IMB yang tadinya dirancang dan diciptakan untuk mencari bakat-bakat unik akan menjadi rancu dengan nama programnya. Beruntung kemarin Fay diputuskan oleh Dewan Juri masuk semifinal, jika tidak mungkin Trans TV akan kehilangan kesempatan untuk menggiring seorang musisi berbakat sampai pada puncak kesuksesannya.
Saya hanya bisa berharap semoga perancang program IMB bisa merubah peraturannya dengan menetapkan bahwa peserta yang berhasil masuk ke Grand Final adalah 1 peserta dari jumlah SMS terbanyak dan 1 peserta lainnya yang benar-benar memiliki bakat yang diputuskan oleh Dewan Juri secara obyektif. Dengan adanya perubahan peraturan ini maka IMB tetap pada tracknya sebagai talent program dan sekaligus sebagai sebuah program reality show yang pemenangnya dipilih langsung oleh masyarakat.
Bagi Anda yang belum pernah melihat kepiawaian Fay Ehsan memainkan dawai gitarnya silahkan lihat disini atau langsung cari di Youtube Youtube.
Enjoy the Show....!!!!
Sebagaimana kita ketahui bersama dalam IMB 1 yang menang dalam babak Grand Final adalah Klantink sebuah group pengamen yang berasal dari kota Surabaya. Tanpa bermaksud mendiskreditkan Klantink tentunya kita semua bisa menilai bahwa kemampuan bermusik yang dimiliki oleh Klantink adalah biasa-biasa saja baik dinilai dari sisi olah vokal maupun penguasaan instrumen musik. Kemenangan Klantink tidak lebih karena sisi kehidupan mereka diangkat oleh Trans TV dan mendapatkan simpati dan empati dari pemirsa. Menurut saya Klantink berhasil memenangkan pertarungan di Grand Final dikarenakan simpati dan empati masyarakat bukan apresiasi atas bakat yang mereka miliki.
IMB 2 sekarang tengah berlangsung dan mulai bermunculan para peserta yang berbakat dibidangnya masing-masing. Dari sekian banyak peserta tentunya harus dipilih siapa yang paling berbakat. Salah seorang peserta yang menurut saya paling berbakat adalah seorang musisi asal Solo yang bernama Fay Ehsan yang begitu piawainya memainkan gitar akustiknya. Banyak musisi berbakat di Indonesia tapi kemampuan musikalitas yang dimiliki oleh Fay sangat unik dan hanya sedikit musisi dunia yang berhasil menguasainya, apalagi di Indonesia mungkin tidak lebih dari 10 orang.
Tentunya sangat disayangkan kalau seorang Fay harus tersungkur di babak-babak awal hanya dikarenakan kalah dalam perolehan SMS. Jika terus terjadi demikian maka IMB yang tadinya dirancang dan diciptakan untuk mencari bakat-bakat unik akan menjadi rancu dengan nama programnya. Beruntung kemarin Fay diputuskan oleh Dewan Juri masuk semifinal, jika tidak mungkin Trans TV akan kehilangan kesempatan untuk menggiring seorang musisi berbakat sampai pada puncak kesuksesannya.
Saya hanya bisa berharap semoga perancang program IMB bisa merubah peraturannya dengan menetapkan bahwa peserta yang berhasil masuk ke Grand Final adalah 1 peserta dari jumlah SMS terbanyak dan 1 peserta lainnya yang benar-benar memiliki bakat yang diputuskan oleh Dewan Juri secara obyektif. Dengan adanya perubahan peraturan ini maka IMB tetap pada tracknya sebagai talent program dan sekaligus sebagai sebuah program reality show yang pemenangnya dipilih langsung oleh masyarakat.
Bagi Anda yang belum pernah melihat kepiawaian Fay Ehsan memainkan dawai gitarnya silahkan lihat disini atau langsung cari di Youtube Youtube.
Enjoy the Show....!!!!
Lho? Juara IMB 1 itu bukannya Putri Ayu yang seriosa'an itu ya?
BalasHapusJuaranya Klanthink mas bro, Putri Ayu kedua...
BalasHapusMatur sembah nuwun Mas atas dukungannya...
BalasHapusSukses kang.
HapusTetap semangat Fay,
BalasHapusOrang Indonesia memang sering salah milih,termasuk dalam hal memilih Presiden..
Like this. Maju terus music indonesia!
BalasHapusItulah sbuah acara yang berdasarkan polling sms.
BalasHapusSebagus apapun seorang peserta kalo ga di imbangi ama perolehan sms pasti tersisih.
Ini mah bukan ajang pencarian bakat.
Tpi ajang bisnis provider.
😅😅😅😅.