Jumat, 20 September 2013

Leleng – Tembang Cinta Untuk Sahabat Tercinta

Rita, Irma, Conny, Meity
Jam telah menunjukkan pukul 02:45 ketika jemari tangan ini mulai merangkai kata untuk menceritakan sejumput kenangan yang sekilas melintas dalam memori yang semakin terkikis dimakan waktu. Alunan lagu Leleng dari suku Dayak Kenyah yang secara tidak sengaja  saya temukan kembali melalui Youtube perlahan-lahan mulai mengisi ingatan tentang teman-teman yang pada februari 1983 pernah menyanyikan lagu ini saat bergabung dalam The Phallad’s Vocal Group.

Walau kenangan itu sudah berlalu begitu lama namun dentuman Leleng… Leleng… Utan Along… Leleng… yang membahana ditelinga menjadikan rentang waktu itu seolah baru kemarin dilalui. Masih terbayang jelas dalam ingatan betapa manjanya Rita “Koo Stark” Barahama saat mendendangkan lagu ini, betapa membahananya suara Conny “Bo Derek” Awuy dengan suara duanya, betapa centilnya Irmanita “Impianku” Hutabarat saat melenggak lenggok diatas panggung dan betapa lembutnya suara Meity “Penghancur Hidup” Mansyur dalam mengimbangi alunan melodi yang saya mainkan bersama my late “beloved” brother Johny(bass) dan Atta(rhythm).

Imul, Inayat, Denny Ketuk, Akbar, Hanny Hantoro walau dengan suara pas-pasan namun dengan segala aksi panggungnya dan style rambut mohawk menambah kegarangan penampilan The Phallad’s dipanggung. Supporter yang digawangi oleh Budi “Ebiet” Santoso dan sang Cameraman Mr. Satrianur Al Banjary membuat suasana yang meriah menjadi semakin marak. Sayang pencapaian di babak penyisihan dengan nilai tertinggi kedua harus berakhir tragis di malam final karena tidak satupun gelar yang dapat disabet.

Usut punya usut kekalahan dikarenakan dewan juri merasa tersinggung dengan ulah sang juru kamera yang menghalangi pandangan dan mengabaikan teguran yang diberikan. Jiakakakak….. dimana ada Yanur disitu akan terjadi bencana...... namun apapun hasil yang telah kami capai pada saat itu tentunya bukanlah sesuatu yang sia-sia belaka karena proses yang terjadi sebelumnya telah membuat kami seolah menjadi satu keluarga yang sampai kapanpun tidak akan lekang oleh waktu

Sepenggal kisah yang didapat dari memori yang sudah terkikis ini khusus saya persembahkan buat teman-teman tercinta yang selalu dan akan senantiasa mengisi dan mengairi hati yang gersang ini…….

Jiang mo kelo… Ketai jiang mo sa’o…Sungai sa’o sungai limun… Kanan….

Related Posts:

  • Sweet Child O' Mine - Tembang Cinta untuk Tirani Dwitasari - My Mood Boosters My mood booster She's got a smile that it seems to me Reminds me of childhood memories Where everything Was as fresh as the bright blue sky Now and then when I see her face She takes me away to that special place … Read More
  • Barisan sakit hatipun akan terus bermunculan Dalam beberapa bulan terakhir Group PEGAL LINU mulai dimasuki berbagai macam karakter yang memiliki kepentingan yang berbeda. Ada yang pada awal mulanya sekedar mencari informasi umpan hingga pada akhirnya ingin menjadi or… Read More
  • All That Glitters Is Not Always Gold Ungkapan “Semua Yang Gemerlap Belum Tentu Emas” ini mungkin sudah tidak asing bagi kita semua. Dalam roda kehidupan tidak jarang kejadian yang terkait dengan ungkapan ini seringkali bersentuhan dengan kita. Tak luput sayap… Read More
  • Agseisa - A Star Is Born The Voice Indonesia telah berakhir pada tanggal 2 Juni 2013 yang lalu, dan seperti halnya di ajang pencarian bakat musik yang lainnya selalu saja meninggalkan seorang penyanyi berbakat yang saya jagokan dan tidak berhasil … Read More
  • Jadwal MotoGP 2013 yang disiarkan langsung oleh Trans 7 Harus diakui bahwa kemampuan dan keberanian Valentinio Rossi menggeber tunggangannya sudah tidak segarang dulu, namun demikian sejarah telah mencatat bahwa Rossi adalah pembalap yang sangat berbakat dan layak untuk dica… Read More

0 comments:

Posting Komentar