Setelah absen mancing selama lebih kurang setahun setengah karena kepindahan dari Sidoarjo ke Jakarta maka sekitar awal Oktober 2011 saya memulai karir mancing kembali. Secara tidak sengaja saya melewati perumahan Pertamina Pondok Ranji dan melihat ada empang ikan mas (bang Dalih) dan empang lele(Tulang). Pertama kali saya mancing di empangnya Bang Dalih tapi segera beralih ke empangnya Tulang mengingat semasa di Surabaya dan Sidoarjo saya hanya beberapa kali saja nyobain mancing lele dan hal ini mengusik rasa penasaran saya.
Setelah bereksperimen 1 bulan lebih di empang harian sayapun mulai menjajal ke empang Galatama. Sama halnya dengan di empang harian, tujuan saya mancing bukan untuk ngamplop tapi untuk mengenal karakter umpan. Dari hari ke hari saya berganti umpan dengan resiko yang sama dengan di empang harian yaitu tidak narik ikan sama sekali alias boncos. Entah sudah berapa ratus macam umpan yang saya uji cobakan dan entah sudah berapa ratus kali pula saya hanya bisa melihat teman-teman pada ngamplop, tapi saya tetap tidak berduli, karena tujuan saya memang untuk bereksperimen.
Ketidak perdulian saya atau bisa dikatakan oleh orang lain sebagai “kebodohan” ternyata mendapatkan sambutan yang luar biasa dari para pemancing. Begitu banyak yang mengajarkan cara mancing kepada saya, dan konyolnya lagi orang-orang yang baru 1 atau 2 bulan belajar mancing juga mengajarkan saya dengan begitu percaya dirinya. Walaupun capek mendengarkan mereka, semua informasi saya terima dengan baik dan mengiyakan penjelasan mereka dengan penuh antusiasme. Saya menyaring dengan baik semua informasi dari mereka dan hanya informasi yang benar-benar masuk diakal yang tetap saya simpan dalam memori saya.
Ada satu kejadian lucu dan sangat berkesan ketika saya mancing di Rawapapan, disaat itu saya mendapatkan hadiah Total dan Induk dihari yang sama. Seorang pemancing yang tepat berada disebelah kanan saya terkagum-kagum melihat hasil pancingan saya dan sesekali dia mengucap kata “luar biasa bapak ini” atau “bapak memang jago mancing”. Saya hanya tertawa saja dan menjelaskan kepada dia bahwa “tidak ada yang pintar dalam dunia mancing, nomor 1 adalah umpan, nomor 2 adalah nasib dan nomor 3 baru tehnik mancing”. Tanpa terasa hampir 2 jam tetangga saya tersebut belum menarik seekor ikanpun, dan saat merasa posisi sudah aman sayapun menawarkan umpan saya untuk dipakai oleh dia. Hanya dalam 10 menit menjelang akhir lomba si bapak berhasil menarik 2 ekor ikan dan batal boncos, sungguh luar biasa. Puas dengan hasil pancingannya dimenit-menit terakhir maka dengan hati senang si bapakpun berkata kepada saya “Umpan bapak memang luar biasa…!!!”. Saya benar-benar tertawa geli melihat tingkah si bapak, sebelumnya dia mengatakan saya yang luar biasa, setelah nyobain umpan gantian umpan saya yang dikatakan luar biasa….!!! Untung saja si bapak tidak melihat saya ketika gak narik seeokr ikanpun, jika melihat pastinya dia akan mengatakan "Goblog banget bapak ini". Apapun yang terjadi dihari itu saya tidak perduli, yang penting saya puas dengan hasil eksperimen saya.
Dunia permancingan memang suatu kegiatan yang sangat menyenangkan, banyak orang pintar disana dan banyak pula hal-hal mengejutkan yang akan kita temui….!!!
Salam Gentak…!!!
*)Kejadian menggelikan yang saya alami adalah di empang bim bim Rawapapan sekitar bulan Juni 2012 dan umpan yang saya gunakan pada saat itu adalah kleper dg attracttant khusus binatang seperti yg saya ulas di:
http://sonnyboedihardjo.blogspot.com/2013/07/jual-cuka-grandong-untuk-campuran.html
0 comments:
Posting Komentar