Kamis, 28 November 2013

Balada Walang bin Kilon si pengemis Rp. 25.000.000,-

Beberapa hari ini banyak teman update status di Facebook mengenai Walang bin Kilon seorang pengemis yang mendapat uang Rp 25 juta dari hasil mengemis 15 hari saja. Menurut cerita Walang tidak memiliki tempat tinggal tetap di Ibukota dan hanya berkeliling di Jakarta Selatan bersama Sa'aran yang 'bertugas' ngendon di dalam gerobak dan mengaku sakit.

Saya sendiri takjub dengan pemberitaan yang demikian bombastisnya namun tidak begitu saja percaya dengan data yang diberikan. Iseng saya mencoba membuat tabel kerja Walang seperti tercermin dalam tabel dibawah ini:

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa hasil dan cara kerja Walang memang “benar-benar fantastis” dan sangat sulit untuk bisa diterima akal sehat. Kok bisa begitu? Mari kita simak bersama:

Rata-rata pemberian Rp. 2.000,-
Bilamana nominal rata-rata yang diberikan adalah Rp. 2.000,- maka bila Walang bekerja rata-rata selama 12 jam dalam sehari maka dalam 10 menit terdapat 11 orang yang memberikan uang Rp. 2.000,- kepada dia. Anda bisa bayangkan tidak sampai 1 menit Walang menerima selembar uang Rp. 2.000,- dan hal ini menandakan betapa sangat ramainya orang yang lalu lalang ditempat mangkalnya si Walang dan betapa sibuknya dia menerima dan menyimpan uang dari menit ke menit. Seandainya saja Walang bekerja 18 jam dalam sehari (kuat banget nih orang) maka cara dan hasil kerjanya juga masih tergolong sangat luar biasa, mengingat dalam setiap 10 menit terdapat 7 orang yang memberikan uang sebesar Rp. 2.000,- kepada dia.

Rata-rata pemberian Rp. 5.000,-
Bilamana nominal rata-rata yang diberikan adalah Rp. 5.000,- maka bila Walang bekerja rata-rata selama 12 jam dalam sehari maka dalam 10 menit terdapat sekitar 4 orang yang memberikan uang sebesar Rp. 5.000,- kepada dia. Anda bisa bayangkan dalam setiap 2.5 menit Walang menerima 1 lembar uang gocengan. Seandainya saja Walang bekerja 18 jam dalam sehari maka diperoleh data bahwa dalam setiap 10 menit terdapat sekitar 3 orang dermawan  yang memberikan uang sebesar Rp. 5.000,- kepada dia. Dalam hati kecil saya bertanya”Sudah sedemikian dermawankah penduduk Jakarta…???”.

Rata-rata pemberian Rp. 7.000,-
Bilamana nominal rata-rata yang diberikan adalah Rp. 7.000,- maka bila Walang bekerja rata-rata selama 12 jam dalam sehari maka dalam 10 menit terdapat 3 orang yang memberikan uang sebesar Rp. 7.000,- kepada dia. Bisa jadi kombinasinya 1 orang memberikan Uang Rp. 5.000,- dan yang 2 lainnya memberikan masing-masing Rp. 1.000,-(boleh kan berandai-andai). Hebatnya lagi bilamana si Walang bekerja dalam 18 jam per hari, maka dalam setiap 10 menit masih terdapat 2 orang yang memberikan kepada dia uang sejumlah Rp. 7.000,-. Wow… wow… wow… saya benar-benar angkat topi mengenai ke dermawanan penduduk Jakarta dan khususnya bagi mereka yang berdomisili maupun yang berkeliaran di daerah Jakarta Selatan – wilayah kerjanya si Walang.

Lalu percayakah Anda bahwa uang Rp. 25.000.000,- tersebut diperoleh walang dari hasil mengemis selama 15 hari?. Saya tidak percaya karena ketika mencoba menganalisa dengan nominal Rp. 20.000,- hasilnya sungguh mengejutkan sekali; ketika Walang bekerja dalam 12 jam per hari terdapat 1 orang yang memberi dia uang sebesar Rp. 20.000 pada setiap 10 menitnya. Apakah memang penduduk Jakarta benar-benar dermawan...???? Seberapa kayakah mereka...??? karena bukan tidak mungkin dalam 1 hari mereka menemukan 5 Walang lainnya..

Bisa jadi pada saat Walang ditangkap dia memang memiliki uang sejumlah Rp. 25.000.000,- tapi saya yakin kalau itu bukan hasil mengemis seutuhnya mungkin ditambah dengan tabungannya atau “hasil kerja lainnya”. Silahkan Anda menyimpulkannya sendiri.


Salam Walang…!!!

0 comments:

Posting Komentar