Galatama Bawal Camar Juli 2016

Mancing barang teman-teman probait anatara lain Akang Sunda, Effendi, Maulana, dan Amir. Sayang sekali empang ini sudah beralih fungsi menjadi empang Ikan Mas.

Galatama Lele Nadia Juli 2012

Bersama Rossy Sirai dan Kadal, sayang empang lelenya sudah ditutup dan dialih fungsikan sebagai empang gaplekan Ikan Mas.

KP Ainul Yakin 8 Maret 2020

Mewariskan joran kesayangan yg sudah sering menghantarkan sebagai juara di Galatama Ikan Mas ke Fransisco Siswantoti.

Tropodo Sidoarjo April 2011

Mancing mujaer barsama adik Paramitha Boedihardjo dan suaminya Pambudi Sardjono.

Mega Sentul September 2019

Acara Mancing bareng bersama Probait Lovers.

Selasa, 06 November 2012

Tips dalam memilih dan merawat senar untuk Galatama Lele

Salah satu bagian dari alat pancing yang sangat vital adalah senar pancing. Agar tidak kecewa karena senar sering putus maka hal pertama yang perlu diketahui dalam memilih senar adalah kualitas dari bahan senar tersebut. Semakin bagus kualitas senar yang kita pakai, sudah pasti semakin mahal harganya, namun pastinya Anda tidak akan kecewa dengan kemampuannya. Kekuatan senar umumnya tidak hanya dihitung berdasarkan kemampuannya menahan beban saja melainkan juga diukur dari berbagai macam variabel seperti  kekuatan ikat senar (knot strength), perpanjangan senar pada saat ditarik (elongation), daya lentur (flexibility) dan ketahanan gesek (abrasion resistance).

Banyak pemancing yang baru terjun ke Galatama Lele dan masih terbiasa dengan kepercayaan yang telah lama dibangun disaat mancing ikan mas menjadi hilang kesempatannya untuk meraih juara dikarenakan salah menetapkan ukuran senar dan berakibat senarnya sering putus. Kekuatan ikan lele sebenarnya jauh melampaui kekuatan ikan mas, mungkin perbandingannya bisa dirumuskan bahwa kekuatan ikan lele yang berbobot 2kg adalah setara dengan ikan mas yang berbobot 5kg. Satu hal lagi yang harus Anda waspadai adalah kekuatan ikan lele yang sedang mengamuk bisa 5x s/d 10x lipat dari bobotnya sendiri.

Bilamana Anda terbiasa main di empang yang jarang ikan besarnya, mungkin penggunaan senar berdiameter kecil belum terasa pengaruhnya, sehingga tak heran sering ditemukan seorang pemancing memberikan saran untuk menggunakan senar dengan diameter kecil dan dengan kekuatan dibawah standard pula.  Pengaturan drag memang ikut berperan penting terhadap kemampuan dari senar, namun demikian yang Anda harus ingat bahwa dalam Galatama Lele Anda tidak mancing sendirian dan ini bukan sekedar penyaluran hobi semata melainkan sebuah lomba yang membuat Anda harus bisa dengan cepat menarik ikan kepinggir agar tidak mengganggu kompetitor yang berada disisi kiri dan kanan Anda. Terlalu lama memainkan ikan pastinya akan mengganggu tetangga kiri kanan dan bisa berakibat Anda akan menjadi orang yang paling tidak disukai di empang. 

Berdasarkan pengalaman dilapangan maka bagi rekan-rekan yang baru terjun ke dunia Galatama Lele maka tips sebagai berikut mungkin bisa digunakan:
  1. Pilihlah senar yang dilengkapi dengan label IGFA (International Game Fishing Association) Class.
  2. Jangan terlalu mengandalkan drag, pilihlah senar dengan diameter yang besar antara 0.30 s/d 0.35 yang diimbangi dengan kekuatan diatas 15kg. 
  3. Jangan hanya mengandalkan kekuatan senar, sering-seringlah untuk mengontrol Line Guide (bagian untuk mengontrol keluarnya kenur dari reel) dan Line Roller(tempat jalannya benang pada reel). Bilamana ditemukan bagian yang tajam segera diganti, karena tanpa kita sadari justru bagian inilah yang sering memutuskan senar. 
  4. Segera potong senar bilamana terjadi gesekan yang kuat dengan tiang blower(terutama yang menggunakan bambu) atau tali pembatas antar lapak (note: kebanyakan empang Galatama Lele tidak memakai tali pembatas tapi ada pula yang mengaplikasikannya)
  5. Gesekan dari alat serok ikan/seser juga akan membuat senar menjadi cepat rusak, jadi sering-seringlah mengontrol bagian ujung senar dan bilamana dipandang perlu melakukan pemotongan antara 1 s/d 2 meter dari ujung senar secara berkala.

Semoga tips yang sangat sederhana ini bisa bermanfaat. 


Jika mau MERUBAH masa depan Anda sambil terus menyalurkan HOBBY MANCING silahkan KLIK DISINI atau pada gambar berikut...!!!



Senin, 05 November 2012

Fay Ehsan - Indonesia Mencari Bakat musim ke 2

photo: http://fayehsan.blogspot.com/
Photo:http://fayehsan.blogspot.com/
Indonesia Mencari Bakat(IMB) adalah ajang pencarian bakat anak-anak bangsa yang dikemas oleh Trans TV dalam sebuah program bergenre talent show. Di IMB pertama ada beberapa bakat yang saya nilai cukup menonjol seperti JP Millenix dan Putri Ayu, namun sayangnya mereka berdua gagal untuk menjadi juara. Putri Ayu masih beruntung bisa mencapai babak Grand Final, jika saja yang masuk Grand Final adalah peserta lainnya yang memiliki bakat biasa-biasa saja tentunya tidak ada lagi yang bisa dibanggakan atas hasil dari tayangan pencarian bakat ini.

Sebagaimana kita ketahui bersama dalam IMB 1 yang menang dalam babak Grand Final adalah Klantink sebuah group pengamen yang berasal dari kota Surabaya. Tanpa bermaksud mendiskreditkan Klantink tentunya kita semua bisa menilai bahwa kemampuan bermusik yang dimiliki oleh Klantink adalah biasa-biasa saja baik dinilai dari sisi olah vokal maupun penguasaan instrumen musik. Kemenangan Klantink tidak lebih karena sisi kehidupan mereka diangkat oleh Trans TV dan mendapatkan simpati dan empati dari pemirsa. Menurut saya Klantink berhasil memenangkan pertarungan di Grand Final dikarenakan simpati dan empati masyarakat bukan apresiasi atas bakat yang mereka miliki.

IMB 2 sekarang tengah berlangsung dan mulai bermunculan para peserta yang berbakat dibidangnya masing-masing. Dari sekian banyak peserta tentunya harus dipilih siapa yang paling berbakat. Salah seorang peserta yang menurut saya paling berbakat adalah seorang musisi asal Solo yang bernama Fay Ehsan yang begitu piawainya memainkan gitar akustiknya. Banyak musisi berbakat di Indonesia tapi kemampuan musikalitas yang dimiliki oleh Fay sangat unik dan hanya sedikit musisi dunia yang berhasil menguasainya, apalagi di Indonesia mungkin tidak lebih dari 10 orang.

Tentunya sangat disayangkan kalau seorang Fay harus tersungkur di babak-babak awal hanya dikarenakan kalah dalam perolehan SMS. Jika terus terjadi demikian maka IMB  yang tadinya dirancang dan diciptakan untuk mencari bakat-bakat unik akan menjadi rancu dengan nama programnya. Beruntung kemarin Fay diputuskan oleh Dewan Juri masuk semifinal, jika tidak mungkin Trans TV akan kehilangan kesempatan untuk menggiring seorang musisi berbakat sampai pada puncak kesuksesannya.

Saya hanya bisa berharap semoga perancang program IMB bisa merubah peraturannya dengan menetapkan bahwa peserta yang berhasil masuk ke Grand Final adalah 1 peserta dari jumlah SMS terbanyak dan 1 peserta lainnya yang benar-benar memiliki bakat yang diputuskan oleh Dewan Juri secara obyektif. Dengan adanya perubahan peraturan ini maka IMB tetap pada tracknya sebagai talent program dan sekaligus sebagai sebuah program reality show yang pemenangnya dipilih langsung oleh masyarakat. 


Bagi Anda yang belum pernah melihat kepiawaian Fay Ehsan memainkan dawai gitarnya  silahkan lihat disini atau langsung cari di Youtube Youtube. 

Enjoy the Show....!!!!
 


Sabtu, 03 November 2012

Jokowi tidak layak menjadi Gubernur DKI Jakarta

Awalnya saya tidak pernah mengenal sosok Joko widodo, hingga munculnya pemberitaan yang santer mengenai mobil ESEMKA di berbagai media massa. Sayapun pada akhirnya mulai googling ke sana kemari untuk melihat berbagai kiprahnya sebagai Walikota Solo. Perlahan tapi pasti mulai timbul rasa simpati dan empati saya terhadap beliau, apalagi dukungan beliau terhadap wong cilik mengingatkan saya terhadap sosok Soekarno yang sangat saya kagumi.

Selang beberapa waktu kemudian Jokowi menggemparkan Indonesia kembali dengan keikut sertaannya dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Banyak pihak yang meragukan bahwa beliau akan berhasil memenangkan PILKADA ini tapi sebagaimana kita ketahui bersama Jokowi kini telah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Kiprah beliau sebagai Gubernur DKI Jakarta juga tidak jauh beda saat menjabat Walikota Solo, kegemarannya blusukan dari kampung ke kampung untuk melihat secara langsung permasalahan dilapangan tetap dilakoni, walaupun telah mendapat warning dari sana sini. Jokowi tidak perduli dengan semuanya karena tekadnya hanya satu yaitu membuat rakyat tidak menderita. Keberhasilan Jokowi menjadi Gubernur memang masih jauh dari harapan semua orang, pun terlalu dini pula untuk menilai kinerja dari seorang Jokowi, mengingat beliau belum genap 1 bulan memimpin Jakarta, namun demikian paling tidak Jokowi telah berhasil menyita perhatian publik dengan berbagai macam terobosan yang telah dilakukan.

Jokowi merupakan cerminan dari pemimpin negeri yang sudah sangat lama dirindukan oleh bangsa ini. Saya hanya bisa berdoa semoga Jokowi bisa melakukan percepatan dalam melakukan penyelesaian terhadap seluruh permasalahan di Jakarta, mengingat langkah beliau tentunya akan banyak menghadapi berbagai macam rintangan yang diciptakan oleh pihak-pihak yang merasa tidak nyaman dengan kehadirannya. Seandainya saja semua bisa dilalui dengan baik maka saya akan mendukungnya untuk menjadi Presiden Indonesia, karena hanya posisi itulah yang menurut saya paling tepat untuk seorang Jokowi….!!!!

 
 

Jumat, 02 November 2012

Kenang-kenangan SUPRA-X 125

Sepeda motor yang telah membuat kaki saya patah-patah kini telah menghilang dibawa pencuri entah kemana. Kejadian ini saya ketahui sekitar jam 05:30 pagi pada tanggal 2 Nopember 2012. Karena kondisi saya yang masih belum bisa jalan dengan sempurna maka saya meminta isteri saya pada kesempatan pertama melapor ke pak RT dengan tujuan untuk memberikan informasi bahwa daerah yang dipimpinnya sudah tidak aman lagi.

Selang berapa lama pak RT datang ke rumah dan mulai memberikan pengarahan yang menurut saya sangat menggelikan.  Bagaimana tidak, diantara sekian banyak yang diucapkan oleh beliau ada pernyataan yang membuat saya terheran-heran “Kampung kita ini memang tidak aman dan beberapa bulan terakhir ini sudah sering terjadi pencurian sepeda motor” dan masih lanjut beliau “Sebaiknya bapak tidak perlu lapor ke polisi, percuma saja karena tidak akan ada tindak lanjutnya”.

What a surprise…!!!!
Dalam hati sayapun berkata “buat apa saya lapor pak RT kalau tanggapannya seperti ini….!!!”. Saya tidak banyak komentar dan hanya mendengarkan ceramah beliau mengenai teori kemungkinan terjadinya pencurian, intinya saya diminta oleh beliau untuk meningkatkan keamanan di rumah sendiri dengan menambahkan kawat berduri pada tembok rumah, mengingat beliau pernah memergoki sesorang melompati rumah saya…!!!(cukup aneh juga, kenapa orangnya tidak ditangkap dan saya sendiri juga tidak pernah diberi peringatan…!!!). Singkat cerita saya menjelaskan kepada beliau bahwa tujuan saya melapor ke polisi adalah dengan maksud agar pihak Kepolisian bisa melakukan pemetaan mengenai tingkat kejahatan di wilayahnya, dan siapa tahu sepeda motor saya bisa ditemukan dikemudian hari. Diujung pembicaraan saya juga memberikan masukan kepada beliau bahwa bilamana sudah sering terjadi tindak kejahatan seharusnya diadakan musyawarah dengan warga mengenai tata cara untuk meningkatkan keamanan lingkungan.

Dari kejadian yang saya alami pada akhirnya dapat saya simpulkan bahwa:
  1. Kepercayaan masyarakat terhadap kinerja kepolisian yang fungsinya untuk melayani dan melindungi masyarakat nyaris sudah hampir tidak ada.
  2. Abdi masyarakat ditingkat paling bawah seperti RT, RW dan Kelurahan hanya berfungsi mengadministrasikan data penduduk dan memasrahkan masalah kemanan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian.
Cukup ironis memang, kalau pihak Kepolisian disalahkan pastinya akan berkelit dengan menyatakan bahwa Polisi kekurangan personil, sedangkan disisi lain pihak RT, RW maupun Kelurahan tentunya juga tidak mau dipersalahkan karena merasa bukan menjadi tanggung jawab mereka.

Negeri ini memang benar-benar ajaib…!!!
Kejahatan memang susah untuk diberantas sampai ke akar-akarnya, namun demikian paling tidak intensitas kejahatan bisa ditekan sampai pada tingkat yang masih bisa dimaklumi (*jadi rindu petrus di era Presiden Soeharto). Banyak cara untuk memecahkan permasahan ini tapi persoalannya para petinggi mana di negeri ini yang mau perduli terhadap kepentingan masyarakat, sebagai contoh mudah kalau Polisi memang benar-benar kekurangan personil dan budget untuk penambahan personil memang tidak ada mungkin bisa disiasati dengan meminta bantuan Kelurahan/RW/RT untuk mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan, atau bilamana dipandang perlu minta bantuan pada TNI, toh kalau tidak ada perang atau latihan perang begitu banyak personil TNI yang hanya duduk termangu di kantor.

Semoga kedepannya negeri ini bisa memiliki pemimpin yang benar-benar memperhatikan kepentingan masyarakat dan tidak melulu diisi oleh para pejabat yang hanya memikirkan kepentingan diri sendiri dan kelompoknya.

Salam PEGAL LINU….!!!!

Rabu, 31 Oktober 2012

Saya bisa kerja tapi saya tidak mau kerja...!!!!

"MASA DEPAN SESORANG TIDAK DITENTUKAN OLEH MASA LALUNYA, MELAINKAN OLEH KEPUTUSAN YANG DIBUATNYA...!!!"

Suatu hari saya berkesempatan berbincang cukup panjang dengan seorang teman, sebut saja Thomas seorang pemancing Galatama Lele yang sering saya temui di salah satu empang yang berada di daerah Pondok Ranji. Dalam kesempatan itu secara singkat Thomas menceritakan seputar kehidupannya yang cukup memilukan.

Thomas tadinya bekerja sebagai ABK yang mengharuskan dia sering berlayar meninggalkan keluarganya. Karena sering ditinggal pergi dan mungkin karena kesepian sang isteri kemudian berselingkuh. Thomas kemudian memutuskan untuk menceraikan isterinya dan kemudian mengawini wanita lain.

Dalam perkawinannya yang kedua nasib buruk nyatanya masih saja menerjang kehidupannya. Thomas terkena penyakit ginjal yang mengharuskannya berobat ke sana kemari dan menghabiskan seluruh harta benda yang dimilikinya. Thomaspun kini sudah bertahun-tahun tidak bekerja lagi dengan alasan dia tidak boleh bekerja keras. Perannya sebagai kepala rumah tangga yang harus membiayai kehidupan diambil alih oleh istrinya yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga tidak tetap di beberapa keluarga sekitar rumahnya.

Thomas sangat menikmati kehidupan memancing yang terkadang harus dibiayai oleh anaknya yang masih bersekolah tingkat SD dari hasil berjualan cacing yang dikais dari kali ataupun tempat sampah. Thomas bukanlah seorang Juara mancing yang setiap hari berhasil pulang membawa uang lebih untuk dibagikan kepada keluarga. Entah berapa ratus ribu rupiah yang dihamburkan Thomas pada setiap bulannya demi untuk memuaskan hatinya di kolam pancing.

Selama perbincangan tidak jarang saya memberikan nasihat kepada Thomas untuk merubah jalan kehidupannya. Saya menyarankan untuk melakukan pekerjaan ringan yang bisa menghasilkan uang tapi sayangnya semua saran yang saya berikan ditanggapi negatif. Walau telah saya yakinkan bahwa pekerjaannya lebih ringan dibandingkan dengan energi yang harus dibuang di kolam pancing namun Thomas tetap tidak bergeming dengan berbagai macam alasan klise. Saya tidak bisa memaksa Thomas untuk merubah kehidupannya, karena saya sadar bahwa masa depan Thomas hanya bisa ditentukan oleh yang bersangkutan sendiri. Saya hanya bisa memberikan berbagai macam gambaran kehidupan yang lebih baik dan bukan sesuatu hal yang mustahil bisa dicapainya namun sekali lagi hanya seorang Thomas yang bisa membuat perubahan dalam kehidupannya.

Thomas tidak sendirian dalam hal ini. Di empang masih banyak Thomas lainnya, yaitu seseorang yang rela mengorbankan kepentingan lainnya demi memuaskan hawa nafsunya di empang. Seseorang yang mengedepankan egonya dibandingkan menjaga perasaan orang-orang yang dicintainya. Ketika saya hampir setiap hari berada di empang, seorang sahabat saya Arif secara bercanda menanyakan kepada saya mengenai hal tersebut: “Lo sudah kesambit setan Empang Son…?”. Sayapun secara singkat menjelaskan kepada sahabat saya ini mengenai berbagai macam pertimbangan yang membuat saya untuk sementara waktu ini harus sering-sering berada di empang. Ajaibnya teman saya ini justru akhirnya tertarik dengan kegiatan yang saya lakukan di empang, dan entah sudah beberapa kali dia menemui saya di empang pula. 

Memancing adalah suatu kegiatan yang positif, namun demikian ada beberapa hal penting yang harus dipenuhi yaitu Anda harus punya budget yang jelas untuk kegiatan mancing dan tentunya tidak akan mengganggu waktu kerja, waktu untuk keluarga dan cash flow kebutuhan rumah tangga.   

Semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi buat teman-teman pemancing….!!!

Salam Gentak…!!!!

Senin, 29 Oktober 2012

Menghitung probabilitas keberhasilan di Galatama Lele

Sensasi mancing Galatama Lele tentunya jauh berbeda dengan sensasi mancing harian ataupun kiloan. Banyak orang mengikuti Lomba Mancing Galatama Lele dengan tujuan yang berbeda. Ada yang hanya sekedar ingin merasakan sensasi strike ikan besar, yang lainnya suka melakukan eksperimen umpan, sebagian lagi memang berprofesi dikolam pancing alias memiliki target untuk mendapatkan amplop pada setiap lomba yang diikutinya, dan masih banyak lagi alasan lainnya yang tentu saja hanya yang bersangkutan yang benar-benar mengetahui alasan keikut sertaannya.

Dari berbagai macam alasan yang ada tentunya kepuasan dalam memancing adalah hal yang paling utama, apalagi bila kepuasan tersebut bisa dibarengi membawa pulang amplop. Sayangnya banyak diantara pemancing yang ingin mendapatkan kepuasan dimaksud belum memahami dengan benar terhadap berbagai macam hal yang membuat seseorang sering menjadi juara sehingga pada akhirnya tak jarang beredar issu negatif dikalangan pemancing.

Mungkin benar bahwa ada beberapa pemancing yang memakai jalur mistik untuk mendukungnya, tapi saya berkeyakinan bahwa tidak ada seorang dukunpun yang bisa membuat seorang pemancing menjadi juara mancing terkecuali atas upayanya dan kehendak dari Allah SWT. Kalau memang ada dukun yang bisa membuat seseorang menjadi juara tentunya prestasi olah ragawan Indonesia diberbagai macam lomba tingkat dunia menjadi yang nomor satu.

Dengan pengetahuan saya yang masih minim sekali didunia permancingan, saya mencoba untuk menguraikan berbagai macam aspek/komponen yang dapat mendukung seseorang menjadi juara.

#1 50% Umpan
Banyak pemancing yang mengabaikan hal ini dan sering sekali memaksakan diri untuk keluar dari pakem yang tengah berlaku. Sebagai contoh di Empang tempat biasa Anda lomba yang lagi heboh umpan binatang tapi umpan yang Anda bawa hanya umpan olahan. Walau bukan tidak mungkin umpan Anda dimakan oleh sang ikan tapi tentu saja tingkat keberhasilannya menjadi cukup rendah. Dengan membawa umpan yang tepat maka 50% kemenangan sudah berada ditangan Anda.

#2 40% Aura
Kehidupan seseorang tidak akan pernah lepas dari yang namanya keberuntungan. Anda sudah membawa umpan yang bagus, tapi kenyataan dilapangan Anda mendapatkan lapak mati, dan pada akhirnya Anda pulang dengan tangan hampa. Keberuntungan sangat terkait erat dengan Aura tubuh yang dipancarkan ketika Anda berada diempang. Bilamana Anda tidak percaya diri, tidak percaya dengan umpan yang dibawa, membawa persoalan lain ke empang dan hal-hal lain yang bersifat negatif maka bisa jadi keberuntungan akan menjauh dari Anda. Dengan memancarkan Aura yang positif maka 40% kemenangan sudah ditangan Anda. 

#3 10% Tehnik
Dalam lomba Galatama, mayoritas pesertanya adalah orang yang telah lama berkecimpung di dunia permancingan, sehingga peran tehnik untuk mendukung sebuiah kemenangan sebenarnya kecil sekali, karena kompetitor Anda tentunya juga telah memiliki tehnik yang mumpuni. Tehnik tidak begitu dominan untuk memenangkan sebuah Lomba dan hanya menyumbang 10% atas keberhasilan Anda.

Untuk lebih memahami apa yang telah saya jabarkan diatas, perhatikan tabel probalitas berikut:



Bilamana Anda belum memahami bagaimana semua ini bisa bekerja silahkan klik link berikut:
http://sonnyboedihardjo.blogspot.com/2012/10/tips-dan-trik-untuk-menang-di-galatama.html

Kamis, 25 Oktober 2012

Membina pola makan ikan di Galatama Lele

"Lebih baik menjadi pemancing yang bodoh daripada tidak pernah ngamplop...!!!" 


Tehnik mancing Jawara Galatama bilamana sekilas diperhatikan tidak ada bedanya dengan para pemancing pada umumnya. Namun demikian bilamana kita amati lebih jauh ternyata ada salah satu tehnik yang mungkin sangat berbeda dan tidak semua orang sabar untuk melakukannya yaitu pembinaan pola makan ikan.

Dari beberapa jawara mancing yang saya kenal, ternyata ada beberapa orang yang dengan sabarnya menebar umpan mereka sebelum pada akhirnya memetik hasil yang maksimal yaitu juara dan juara lagi. Bahkan untuk mempercepat proses pembinaannya ada pemancing yang bekerja secara tim, mereka memancing di empang yang sama dan dengan menggunakan umpan yang sama. Cara ini memang sangat efektif dibandingkan harus membina sendirian, umpan akan cepat tersebar diseluruh lapak dan kemungkinan untuk dikenali dan disukai oleh ikan akan lebih besar kemungkinannya.

Dalam satu kesempatan sayapun pernah melakukan hal yang sama, membina ikan dan pada akhirnya mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Trik dan tehnik pembinaan ini mungkin dapat digunakan oleh rekan-rekan yang sudah jarang atau bahkan belum pernah ngamplop sama sekali. 

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pembinaan adalah sebagai berikut:
  1. Jangan membina dengan umpan hidup karena akan dengan mudah diketahui oleh kompetitor Anda, dan bilamana sudah jalan mereka akan menggunakan umpan yang sama. Anda mungkin akan segera gigit jari, terkecuali umpan hidup dimaksud sudah Anda berikan attractant khusus yang sulit untuk dikenali. Kelemahan penggunaan umpan hidup juga terjadi di empang yang tidak memperbolehkan pemancing untuk ngebom.  
  2. Tetapkan salah satu resep umpan olahan yang akan digunakan dan tebarkan ke seluruh lapak secara merata. Keunggulan umpan ini adalah kompetitor Anda tidak dengan mudah memahami resep umpan yang digunakan dan keuntungan lainnya bisa melakukan pengeboman dengan tersamar. 
  3. Karena Anda menggunakan umpan olahan maka sebaiknya pilihlah empang yang umurnya lebih dari 6 bulan dan tidak sering ditambah ikan. 
  4. Jangan berpindah-pindah empang buang terus umpan yang telah Anda tetapkan untuk membina ikan di empang yang sama.
  5. Selama melakukan pembinaan jangan pernah tergoda dengan umpan teman Anda yang neter, karena fokus Anda akan bias. Lebih baik Anda terus menyetel stopper sampai benar-benar memahami karakter umpan yang Anda gunakan.
  6. Jangan pernah pernah berpikir umpan Anda tidak jalan, terkecuali umpan tersebut sudah digunakan selama sepuluh hari berturut-turut dan tidak jalan. Dalam kondisi ini baru Anda boleh berganti umpan yang lain.
  7. Selama masa pembinaan bukan tidak mungkin Anda akan menjadi pemancing terbodoh, tapi percayalah semua mata akan tertuju kepada Anda bilamana pembinaan Anda telah menunjukkan hasil yang maksimal.

Jika mau MERUBAH masa depan Anda sambil terus menyalurkan HOBBY MANCING silahkan KLIK DISINI atau pada gambar berikut...!!!


Selamat mencoba dan semoga keberuntungan akan berpihak kepada Anda.

Selasa, 23 Oktober 2012

Sejarah Singkat Group PEGAL LINU


Geng KOPLAK
Berawal dari diskusi singkat antara saya dengan Idban Secandri aka Gantibentar Dumopioa mengenai peraturan OOT – Out Of Topic di beberapa forum yang terkadang membuat anggotanya harus dibanned karena suka memberikan comment yang tidak terkait dengan topik bahasan maka pada tanggal 5 Juni 2012 saya berinisiatif membuat Group pemancing di Facebook yang mengkhususkan diri untuk memberikan solusi terhadap semua permasalahan yang terkait dengan Galatama Lele. Satu hal yang menarik dari Group ini adalah para anggotanya bisa bercanda diluar topik/post yang tengah dibahas tanpa harus takut dibanned, sepanjang masih dalam batas-batas yang wajar.

Dengan dimotori olah geng KOPLAK yang beranggotakan Ahmad Sugianto, Toto Hertanto, Achmad Sofiyandi, O’Black Daryanto dan Saya sendiri (Sonny Boedihardjo) maka perlahan tapi pasti jumlah anggota dari group semakin berkembang dari hari ke hari. Dukungan penuh dari Master Wild Fishing se Jabodetabek Nda Poenya menjadikan group ini semakin dikenal dikalangan pemancing non Galatama Lele. 

Satu persatu pemancing Galatama Lele mulai bermunculan di Group. Peran Yusiadi Kapitta, Sugito Adi, Aldhie D’Nedjo, Andri Gendis, Mbah Atmo,Clomkunyunyudgiriwil, Maulana Andinsi, Adrian Masaru, Heryansyah Ambon, Whens Dio, Janice Verina, Afri Messi, Kang Giriwil, Abdul Rohmat dan masih banyak rekan lainnya yang selalu memberikan nuansa baru menjadikan group ini semakin cepat dikenal oleh masyarakat luas.

Sebelum bernama PEGAL LINU group ini awalnya bernama Umpan Galatama Lele. Mengingat para anggautanya berada diseluruh Indonesia dan untuk mengabadikan nama KOPLAK sebagai pelopor dan juga sangat pas bila di jabarkan sebagai  “Komunitas Pemancing Lele Antar Kota” maka untuk selanjutnya nama group disepakati untuk diganti dengan KOPLAK. Sayang nama group ini sudah ada yang menggunakan dan pada akhirnya berdasarkan hasil diskusi saya dengan Ahmad Sugianto dan Idban Secandri maka pada tanggal 11 Oktober 2012 diputuskan nama Group UMPAN GALATAMA LELE diganti dengan PEGAL LINU yang merupakan akronim dari Pemancing Galatama Lele Lintas Nusantara, sebuah nama indah yang mudah diingat oleh siapa saja.

Semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi buat teman-teman semua dan kedepannya group PEGAL LINU akan semakin solid dan terus melahirkan para pemancing Galatama Lele yang handal….!!!!

Minggu, 21 Oktober 2012

Catatan kecil di acara mancing bareng Galatama Lele

Alhamdulillah acara Mancing bareng bersama dengan rekan-rekan Group Facebook PEGAL LINU dan Fishyforum pada tanggal 21 Oktober 2012 telah terlaksana dengan baik dan suksesnya acara ini tentunya tidak lepas berkat kerja keras dari para sahabat saya Idban Secandri, Ahmad Sugianto, dan Toto Hertanto selaku panitia penyelenggara dan atas partisipasi yang luar biasa dari seluruh peserta yang tetap memegang teguh komitmennya untuk menyukseskan acara ini.

Acara mancing bareng kali ini berlangsung meriah walau ada insiden kecil dengan jatuhnya korban si Madid aka Bayu yang terpaksa harus berhenti ditengah jalannya lomba karena dehedrasi (just kidding Bay, forgive me…). Cuaca memang cukup panas sehingga seluruh peserta yang menempati lapak bernomor besar harus berjuang keras untuk mengatasi sengatan matahari yang sangat tidak bersahabat. Bahkan terdapat beberapa peserta yang dari sesi 1 sampai sesi 2 harus menempati lapak besar dan yang luar biasanya lagi dalam kondisi seperti ini mereka tetap dapat menunjukkan fighting spirit yang tetap terjaga dengan baik. Salah satu diantara pejuang sejati tersebut adalah Toto Hertanto, yang selama ini dikenal sebagai The Master Of Boncoser sebuah gelar kehormatan yang diberikan kepada dia dikarenakan nyaris tidak pernah ngamplop ketika diadakan trip colongan bersama beberapa orang rekan saja.

Hampir seluruh peserta menjadi terkesima dibuatnya dikarenakan pada cingreng kali ini sang MOB bisa menunjukkan prestasi yang cukup fantastis yaitu meraih juara Induk I di sesi 1 dan secara akumulasi berhasil mengangkat 9 ekor ikan balap. Prestasi mancingnya kali ini menjadi bukti bahwa Toto sebenarnya adalah pemancing yang handal, hanya saja selama ini nasib baik belum berpihak kepada dia.  Saya yakin seandainya saja jeng Menik (pujaan hatinya sang MOB) ikut menyaksikan keperkasaannya di acara mancing bareng kali ini maka bisa dipastikan akan segera jatuh bertekuk lutut kedalam pelukannya tanpa tawar menawar lagi.

Selain Toto Hertanto, cingreng kali ini juga memunculkan beberapa bintang baru dan yang menjadi bintang dari segala bintang adalah si Juragan Ember alias Rino Yohan alias Janice Verina yang berhasil menyabet juara Induk II di sesi 1 dan Prestasi Lapak kecil di sesi 2 dengan rekor kehormatan yang tidak bisa ditandingi oleh peserta lainnya yaitu bayar 1 lapak tapi mancing di 3 lapak yang berbeda dalam satu sesi. Hehehe… beruntung tetangga kiri kanannya adalah orang-orang yang baik hati dan secara sukarela menyerahkan lapaknya untuk diserok sama sang Juragan Ember.  

Syukur saya haturkan ke hadirat Allah SWT yang atas kuasaNya telah memberikan kesempatan kepada saya untuk bertemu dengan teman-teman yang selama ini hanya bisa saya sapa melalui media jejaring sosial dan sekaligus bisa mempererat hubungan perteman saya dengan teman-teman lainnya yang telah saya temui terlebih dahulu.

Terimakasih buat seluruh teman-teman yang telah berpartispasi dan mohon maaf apabila tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu, dan akhir kata serta mengingat dari potensi yang dimiliki oleh teman-teman maka harapan saya kedepannya group mancing ini bukan saja hanya sekedar group mancing seperti pada umumnya tapi dapat pula dikembangkan menjadi sebuah group yang dapat mengangkat harkat dan martabat dari masing-masing anggotanya. 


Salam Gentak…!!!!

Jumat, 19 Oktober 2012

Apakah orang Indonesia Malas...?

“The important thing is not where you were or where you are but where you want to get.” (Dave Mahoney) 


photo: noethics.com
Suatu hari seorang teman saya mengatakan bahwa “Orang Surabaya itu sombong, punya gaji Rp. 1.500.000,- saja sudah puas, tapi kalau habis gak sampai 1 bulan ngomel…!!!”. Disaat yang lain seorang teman berkata “Orang Indonesia itu malas bekerja, prinsipnya mangan ora mangan seng penting ngumpul…!!!” . Terlepas benar atau tidaknya pendapat dari para teman saya itu ternyata di amini juga oleh Marzuki Ali.

Saat berbicara dalam acara seminar di Kongres BEM PTNU (Badan Eksekutif Mahasiswa-Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama) senusantara di kampus Unipdu Rejoso, Peterongan, Jombang, Minggu (8/7/2012) salah seorang peserta bertanya seperti berikut "Menurut Pak Marzuki, sejauh mana korupsi itu berimbas pada munculnya kemiskinan di Indonesia?,"  Pertanyaan itu langsung disambut oleh politisi asal Partai Demokrat ini. Namun dia bukannya mengulas soal korupsi yang banyak melibatkan anggota dewan yang dipimpinnya. "Tidak ada orang miskin itu yang disebabkan orang lain. Salah sendiri malas. Kalau mau usaha, pasti tidak miskin," katanya.

Setuju atau tidaknya terhadap pernyataan dari para teman saya dan juga Marzuki Ali, tentunya pernyataan mereka tersebut punya dasar yang kuat, entah berdasarkan pengalaman pribadi ataupun informasi yang didapatkan dari berbagai sumber yang dapat dipercaya. Saya pribadi tidak seratus persen mengamini pernyataan mereka tapi sekaligus juga tidak menyalahkan pendapat mereka. Saya lebih memilih mengatakan bahwa mayotitas masyarakat Indonesia belum bisa menetapkan tujuan hidup mereka dengan benar.

photo: smartgoalsguide
Dalam beberapa seminar yang saya selenggarakan saya sering berinteraksi secara langsung dengan pendengar untuk mendapatkan informasi yang jelas mengenai apa yang mereka harapkan, salah satu pertanyaan yang sering saya ajukan ketika sedang membahas mengenai goal setting. Dari berbagai macam jawaban yang saya peroleh ternyata semua mengerucut pada ketidak mengertian akan goal setting atau penetapan tujuan hidup di masa depan. Pada umumnya mereka menetapkan goals diluar dari kemampuan yang dimiliki saat ini dan tanpa mau merubah atas apa yang tengah dikerjakan saat ini. Berikut adalah kutipan dialog yang saya lakukan dengan salah seorang peserta:

Saya
:
Coba bapak pikirkan apa saja yang bapak inginkan di 2 tahun kedepan…?     
Peserta
:
Banyak, antara lain ingin punya rumah, mobil, naik haji dan lain sebagainya.
Saya
:
Dari sekian banyak keinginan tersebut, apa yang menjadi prioritas bapak..?
Peserta
:
Rumah pak, karena saat ini masih ngontrak.
Saya
:
Berapa penghasilan bapak saat ini..?
Peserta
:
Rp. 2.500,000,-
Saya
:
Setelah dipotong biaya kontrak dan biaya hidup lainnya kira-kira berapa rupiahkah yang bisa disisihkan untuk ditabung pada setiap bulannya..?
Peserta
:
Lebih kurang Rp. 500.000,-
Saya
:
Lalu yang bapak inginkan rumah dengan harga berapa..?
Peserta
:
Gak usah yang mahal, harga Rp. 100.000.000,- juga sudah cukup.
Saya
:
Untuk mewujudkan keinginan bapak tersebut, apakah ada rencana lain yang akan bapak lakukan, atau mungkin ada sumber pemasukan lainnya…?
Peserta
:
Sementara ini belum ada pak.
Saya
:
Lalu bagaimana bapak bisa punya rencana membeli rumah seharga Rp. 100.000.000,- sementara kemampuan bapak hanya bisa menabung sebanyak Rp. 12.000.000,- dalam 2 tahun kedepan.
Peserta
:
“Terdiam seribu bahasa….!!!!"

Hidup adalah perencanaan, apa yang kita rencanakan terkadang jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuan yang dimiliki saat ini. Anda adalah penentunya mau merubah keadaan atau tetap dengan kondisi saat ini dan melupakan seluruh keinginan besar Anda…!!!.

Ingat…!!! Tidak ada kata terlambat dan berhentilah untuk menyalahkan keadaan, segera berbenah diri dan pikirkan apa yang dapat Anda lakukan untuk merubah kehidupan Anda di 2 tahun kedepan…!!!!



Salam sukses…!!!