Rabu, 23 Januari 2013

Benarkah penggunaan umpan kapas membuat ikan di empang Galatama Lele pada mati…?

Salah satu larangan di Empang Galatama Lele adalah penggunaan kapas sebagai media umpan. Larangan ini tidak berlaku diseluruh empang melainkan di beberapa empang khususnya yang berada di seputaran Ciputat dan Bintaro. Entah siapa yang mulai menebar isu sehingga pada akhirnya secara bertahap empang-empang tersebut melakukan pelarangan terhadap penggunaan umpan kapas.

Saya masih ingat kejadian sekitar bulan Juni 2012 di empang Nadya Sawah Lama Ciputat, salah seorang pemancing pendatang yang berasal dari Kebayoran Baru bisa dikatakan sangat sering menjadi juara di empang tersebut dengan menggunakan umpan kapas yang sebelum dilempar dicelupkan kedalam ramuan tertentu. Selang beberapa waktu kemudian Bu Haji selaku pemilik empang menanyakan kepada saya mengenai resiko kematian pada ikan terhadap penggunaan umpan kapas, mengingat beberapa pemancing lokal memberikan informasi bahwa ikan banyak mati karena sembelit sebagai akibat makan kapas.

Secara singkat saya menjelaskan kepada beliau bahwa resikonya sangat kecil sekali, mengingat ikan sudah dibekali dengan sensor atau indera perasa dimulutnya mengenai jenis makanan yang bisa dimakan atau tidak, kalau memang ada kejadian ikan mati karena tertelan kapas rasionya sangat kecil sekali dibandingkan kematian yang diakibatkan oleh sebab-sebab lainnya. Sayapun memberikan catatan khusus kepada beliau bahwa umpan kapas sudah biasa digunakan dalam sebuah lomba Galatama di Yogyakarta sejak dahulu dan ikannya aman-aman saja. Selang 2 minggu kemudian Bu Haji menetapkan pelarangan penggunaan umpan kapas dan tentunya keputusan ini diambil atas desakan dari pemancing lokal yang notabene umpan andalannya tidak bisa mengungguli umpan kapas si pendatang dan ketika mau meniru umpan si pendatang tidak tahu bagaimana cara mengolahnya. 

Kemarin ketika mancing di Telaga Biru saya sempat dibuat tertawa dikarenakan adanya umpan larangan tambahan, yaitu kapas dan cacing sutra padahal  1 bulan yang lalu umpan tersebut masih diperkenankan. Alasan yang dikemukakan oleh tukang seser senior disana karena ada pemancing pendatang yang sering juara disana dengan menggunakan umpan kapas, dan ketika ada induk yang mati saat dilakukan pembedahan ditemukan bahwa lambungnya penuh berisi kapas. Mengenai larangan penggunaan cacing sutra hidup(kalau dicampur pelet masih boleh) dikarenakan cacingnya akan berkembang biak dan memenuhi empang. Secara iseng saya ceritakan kepada si tukang seser mengenai penggunaan umpan kapas di Yogyakarta dan sedikit menyentil bahwa bilamana cacing sutranya berkembang biak justru malah lebih bagus dikarenakan akan ada pakan alami yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan lelenya membuat sang tukang seser kehabisan akal untuk mempertahankan argumentasinya.

Cacing sutra memang ditengarai sebagai salah satu pembunuh ikan lele dikarenakan pada saat memakan umpan dan ketika kail ditarik oleh pemancing maka cacing akan semburat dan memenuhi insang dari si ikan yang pada akhirnya dipercaya akan mengganggu sistem pernafasan ikan. Pendapat ini tentunya masih perlu diteliti dan diuji kembali kebenarannya oleh para pakar perikanan, mengingat beberapa empang yang tetap mengijinkan umpan ini ikannya masih aman-aman saja. Bisa jadi isu ini juga berkembang dikarenakan cacing sutera merupakan salah satu umpan yang handal untuk mancing lele dan dilapangan cukup sulit untuk mendapatkannya.



Salam Strike….!!!!          
                 

4 komentar:

  1. yang tidak masuk akal banyak empang yang melarang menggunakan telr sapu2 dengan alasan takut sisa telor yang ga dimakan ikan akan menetas dan berkembang biak.. padahal yang namanya telur (telur apapun juga) tidak akan menetas apabila diambil dalam perutnya,

    BalasHapus
  2. Orang2 kolot aja yg seperti itu

    BalasHapus
  3. Hahaha,,, pernah saya alami itu,, pake telor sapu2,_ juara terus,,,intinya pada syirik, ga bisa nyari, biasanya pemancing yg instans, upan cuma bisa dibeli,,bisanya ngomporin panitia supaya dilarang

    BalasHapus
  4. Pernah saya alami, mancing pake telor sapu2 juara terus,,
    ehhh..ada aturan ga boleh pake TS..
    emang ngaruh apa?
    atau pengaruh pemancing yg syirik yg ga mampu nyari, supaya panitia ngelarang...

    BalasHapus